Mohon tunggu...
Hauzah Abqoriyah Nabilah
Hauzah Abqoriyah Nabilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perencanaan Pembelajaran: Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

5 Desember 2023   15:47 Diperbarui: 5 Desember 2023   15:56 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk generasi yang unggul. Dalam konteks ini, perencanaan pembelajaran menjadi landasan yang penting untuk memastikan efektivitas dan relevansi kurikulum yang diterapkan. Dua kurikulum yang menjadi sorotan di Indonesia adalah Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan sebuah inovasi besar dalam sistem pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang berkarakter, kreatif, dan memiliki kecakapan abad ke-21. Dengan fokus pada pendekatan saintifik, kontekstual, dan pembelajaran aktif, Kurikulum 2013 berupaya mengembangkan berbagai keterampilan abad ini seperti keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif.

Perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menekankan pada penciptaan lingkungan belajar yang merangsang keterlibatan aktif siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong pembelajaran yang lebih mandiri, mengadaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa, serta mengevaluasi secara holistik kemajuan peserta didik.

Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan terobosan terbaru dalam upaya penguatan kurikulum di Indonesia. Fokusnya lebih pada pemberdayaan sekolah dan guru dalam merancang kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal serta perkembangan peserta didik. Konsepnya yang menekankan pada kebebasan sekolah dalam merancang kurikulum bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan lingkungan sekitar.

Dalam perencanaan pembelajaran Kurikulum Merdeka, guru memiliki peran yang lebih besar dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan potensi siswa di tingkat lokal. Guru menjadi perancang kurikulum yang responsif, menciptakan strategi pembelajaran yang beragam sesuai dengan konteks lokal, memanfaatkan teknologi, serta memberikan penilaian yang menyeluruh terhadap kemajuan peserta didik.

Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran dalam kedua kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang responsif terhadap kebutuhan peserta didik. Sementara Kurikulum 2013 menitikberatkan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, Kurikulum Merdeka memberi keleluasaan lebih besar kepada sekolah dan guru untuk merancang kurikulum yang lebih lokal dan relevan.

Dengan implementasi yang tepat dan dukungan penuh dari semua pihak terkait, baik Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Hauzah 'Abqoriyah Nabilah (23010014066) BK 2023 G

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun