Mohon tunggu...
Haura Muafa
Haura Muafa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Amateur Writer

Rule number #1, Never be number #2.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matikan Saja

5 April 2024   17:00 Diperbarui: 5 April 2024   17:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matikan. Matikan saja.

Matikan saja hasrat ingin tahu dari anak didikmu, biarkan mereka terlunta-lunta dalam ketidak-tahuan dan meringkuk dalam kebodohan di sepanjang hidupnya.

Matikan saja kesadaran belajar dari anak didikmu, biarkan mereka menganggap pendidikan  hanya angan dan tergeletak kosong tanpa harapan di masa depan.

Matikan saja nilai-nilai moral dari anak didikmu, biarkan mereka terpaku diam dibungkam oleh paksaan, agarnya tak melawan bila terucap kebohongan.

Matikan saja niat bersaing dari anak didikmu, biarkan mereka melaju pelan dalam roda kehidupan, acuh-tak acuh menghadapi segala hal, menganggap semuanya akan berakhir ke satu hal yang sama meski mengayuh dalam tenaga yang berbeda.


Matikan saja niat dalam minat mereka, padamkan sumbu api benih bakat mereka. Kurung mereka dalam sistem mematikan dan seragamkan kemampuannya. Persetan dengan keahlian mereka dalam hal lain, keunggulan eksak adalah syarat mendapatkan gelar jenius.

Matikan saja, semua matikan. Biarlah gelak tawa negara tetangga makin membahana, biarlah kata "bodoh" dan "terbelakang" menjuluk negeri kita, biarlah anak didik anak cucu kita meringkuk terperangkap dalam rinai kegelapan, tanpa pelita yang tlah dipadamkan hanya karena harta belaka.

Matikan saja, jika kau tak peduli dengan negeri ini. Matikan saja, jika tipu muslihat demi otoritas lebih manis dibanding kemajuan negeri. Matikan saja, bila kemakmuran rakyat lebih kau korbankan dibandingkan kemakmuran dirimu sendiri.

.

Terinspirasi dari konten "Cermin Ajaib", reklame berbasis audio-visual yang memaparkan kritik terhadap pemerintah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun