Matikan. Matikan saja.
Matikan saja hasrat ingin tahu dari anak didikmu, biarkan mereka terlunta-lunta dalam ketidak-tahuan dan meringkuk dalam kebodohan di sepanjang hidupnya.
Matikan saja kesadaran belajar dari anak didikmu, biarkan mereka menganggap pendidikan  hanya angan dan tergeletak kosong tanpa harapan di masa depan.
Matikan saja nilai-nilai moral dari anak didikmu, biarkan mereka terpaku diam dibungkam oleh paksaan, agarnya tak melawan bila terucap kebohongan.
Matikan saja niat bersaing dari anak didikmu, biarkan mereka melaju pelan dalam roda kehidupan, acuh-tak acuh menghadapi segala hal, menganggap semuanya akan berakhir ke satu hal yang sama meski mengayuh dalam tenaga yang berbeda.
Matikan saja niat dalam minat mereka, padamkan sumbu api benih bakat mereka. Kurung mereka dalam sistem mematikan dan seragamkan kemampuannya. Persetan dengan keahlian mereka dalam hal lain, keunggulan eksak adalah syarat mendapatkan gelar jenius.
Matikan saja, semua matikan. Biarlah gelak tawa negara tetangga makin membahana, biarlah kata "bodoh" dan "terbelakang" menjuluk negeri kita, biarlah anak didik anak cucu kita meringkuk terperangkap dalam rinai kegelapan, tanpa pelita yang tlah dipadamkan hanya karena harta belaka.
Matikan saja, jika kau tak peduli dengan negeri ini. Matikan saja, jika tipu muslihat demi otoritas lebih manis dibanding kemajuan negeri. Matikan saja, bila kemakmuran rakyat lebih kau korbankan dibandingkan kemakmuran dirimu sendiri.
.
Terinspirasi dari konten "Cermin Ajaib", reklame berbasis audio-visual yang memaparkan kritik terhadap pemerintah