Mohon tunggu...
Haura Muafa
Haura Muafa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Amateur Writer

Rule number #1, Never be number #2.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gambaran Rasa Duka

19 Maret 2024   21:56 Diperbarui: 19 Maret 2024   22:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa Aus pahit yang sungguh perih nan pilu bermuara diufuk fajar hati, dengan menanggalkan sensasi gundah-gulana yang perlahan membungkam seluruh raga. 

Bening tangis luruh-jatuh dengan perlahan, mengalir lembut membelah pipi yang mulai ranum. 

Ada kalanya jendela memori yang pahit melintasi jiwa, mengiris lembut pucuk hati namun menyakitkan.

 Meski sore ini senja hadir dengan guratan bias jingga yang menyeruak dengan indah, namun titik sendu mulai mengotori hatinya sepenuhnya layaknya melukis dengan teknik pointilis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun