Dampak Ekonomi dan Sosial yang Signifikan
Selain fokus pada transportasi, Airin menggarisbawahi bahwa proyek MRT ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial. Pembangunan MRT diyakini akan menciptakan banyak lapangan kerja baru, baik selama fase konstruksi maupun setelah MRT beroperasi. "Kami berharap proyek ini tidak hanya memberikan manfaat dalam hal transportasi, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat," kata Airin. Dengan MRT ini, peluang investasi di kawasan sekitar jalur MRT juga diprediksi akan meningkat. Investor baik lokal maupun asing diharapkan tertarik untuk menanamkan modal di area yang dilalui MRT, yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi setempat.
Menurut Airin, pembangunan infrastruktur seperti MRT akan memberikan kesempatan bagi usaha-usaha lokal untuk berkembang. Di sepanjang jalur MRT, diharapkan akan muncul bisnis-bisnis baru yang bisa mendukung kebutuhan para penumpang, seperti pusat perbelanjaan, tempat makan, dan layanan lainnya. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga membuka berbagai peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
Kolaborasi Multi-Pihak untuk Keberhasilan Proyek
Dalam sesi tersebut, Airin mengajak kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, serta sektor swasta. Ia percaya bahwa keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan proyek ini. "Keterlibatan semua pihak sangat penting agar hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat," tegas Airin. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, komunitas, dan sektor swasta diperlukan agar MRT ini bisa menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Airin meyakini bahwa sinergi antara berbagai elemen akan membantu mewujudkan proyek MRT ini dengan lebih baik. Ia berharap setiap pihak yang terlibat dapat memberikan kontribusi sesuai keahlian masing-masing, baik dalam hal pendanaan, perencanaan, maupun operasional setelah MRT resmi beroperasi. "Kami ingin semua pihak memiliki rasa tanggung jawab yang sama terhadap proyek ini," lanjut Airin.
Komitmen terhadap Kepemimpinan Inklusif
Acara IMGS 2024 juga dihadiri oleh beragam pemangku kepentingan, seperti akademisi, aktivis pemuda, dan sektor swasta yang berdiskusi tentang pentingnya kepemimpinan inklusif. Dalam diskusi ini, Airin dan para peserta lainnya menyoroti pentingnya pendekatan yang responsif dan inklusif dalam pembangunan di Indonesia. Mereka menekankan bahwa pembangunan tidak hanya bertumpu pada pemerintah, tetapi juga membutuhkan kontribusi dan masukan dari berbagai pihak.
Dengan merumuskan langkah-langkah konkret dalam mewujudkan MRT Tangerang-Jakarta, Airin dan para pemangku kepentingan berharap bahwa proyek ini akan menjadi model kepemimpinan yang berkelanjutan dan inklusif. MRT ini diharapkan menjadi solusi transportasi yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat luas dan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H