Dengan demikian, kebiasaan jumlah mahar di Indonesia yang murah meriah cukup berpengaruh dalam menciptakan angka gugat cerai yang begitu besar di Indonesia. Disadari atau tidak ternyata besaran mahar bisa menjadi semacam ‘investasi’ untuk sebuah ketahanan keluarga. Maka terakhir, angka besarnya gugat cerai di Indonesia bisa menjadi semacam ‘warning’ buat para suami, untuk segera meningkatkan “saldo” mahar yang diberikan kepada istri, sebagai bentuk penguatan benteng pertahanan keluarga.
Lalu apakah meningkatkan ‘saldo’ mahar pernikahan secara syariat bisa dilakukan ? Jawabnya adalah bisa, sebagaimana disebutkan dalam banyak fatwa ulama, salah satunya adalah dalam kitab ٍSyarkh Mukthasor al-Kholil , AlKhurosy mengatakan : Jika seorang suami menambahkan (besaran) mahar untuk istrinya setelah akad dan menyatakan (tambahan) itu adalah bagian mahar, maka tambahan tersebut menjadi bagian mahar dan berlaku hukum mahar.
Nah, sekarang pilihan terbuka di hadapan para suami .. sebagai bentuk investasi ketahanan keluarga Anda puluhan tahun ke depan, anda boleh pilih : mau menambah “saham” mahar pernikahan, atau cukup dengan menambah uang belanja, uang baju, uang salon, dan uang jalan-jalan buat sang istri tercinta? Anda lebih tahu jawabannya.
Sekian, semoga bermanfaat dan salam optimis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H