Mohon tunggu...
Hatta Saifa Ahmad
Hatta Saifa Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030075 UIN Sunan Kalijaga

Santri sekaligus Mahasiswa Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penyu Hampir Punah! Ketahui Penyebab dan Cara Melestarikannya!

28 Mei 2024   02:06 Diperbarui: 28 Mei 2024   02:22 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari flora hingga fauna-nya. Namun apakah teman-teman tau kalau di masa sekarang ini semakin banyak kekayaan alam Indonesia yang mulai terancam, oleh sebab itu mesti ada inisiasi dan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat.

Salah satu satwa yang dikhawatirkan semakin langka dan punah adalah penyu. Di Indonesia, penyu ini merupakan hewan yang dilindungi atau tidak boleh diburu sejak tahun 1987 berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/5/1978. Selain itu, dalam website oceanic society disebutkan kalau hanya ada 1 dari 1000 penyu yang bisa mencapai dewasa.

Pada suatu kesempatan tepatnya pada Sabtu pagi (25/5/2024), mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke tempat konservasi penyu di Pantai Pelangi Bantul dengan tujuan dan harapan untuk bisa mengetahui urgensi dari pelestarian penyu tersebut. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Bapak Sarwidi selaku pengelola konservasi menyebutkan kalau awal berdirinya konservasi penyu di Pantai Pelangi ini pada 2010 yang pada saat itu masih dikelola secara kelompok. Pak Sarwidi mengatakan "berhubung penyu disini awalnya banyak diburu orang dan akhirnya ada inisiatif untuk menyelamatkan penyu, maka terbentuklah tempat konservasi penyu ini."

Namun kini konservasi penyu di Pantai Pelangi hanya dikelola oleh Pak Sarwidi seorang, namun Pak Sarwidi juga mengakui kalau kini ia juga dibantu beberapa relawan dari Jogja seperti organisasi konservasi lingkungan 4k.yogyakarta.

Adapun jenis penyu yang terdapat di konservasi tersebut hanya satu, yakni Penyu Lekong. Jenis penyu yang dibantu untuk oleh Pak Sarwidi ini penyebarannya berada di sepanjang pantai selatan, namun fokus Pak Sarwidi hanya ada pada jarak radius 6 km di sekitar Pantai Pelangi.

Penyu Lekong mampu mengeluarkan 70-100 lebih butir telur, dan perlu waktu 48-52 hari untuk terlu tersebut mampu menetas. Menurut pernyataan dan pengalaman Pak Sarwidi, hampir 99% penyu memilih waktu malam hari untuk membawa telurnya ke daratan. Dan musim yang biasa digunakan penyu untuk bertelur adalah pada awal musim kemarau.

Adapun tahapan konservasi penyu yang dilakukan di Pantai Pelangi adalah:

  • Pencarian lokasi pendaratan
  • Evakuasi telur dari ancaman predator dan abrasi
  • Evakuasi dan marking point
  • Telur dipindah ke lokasi penetapan semi alami
  • Menutup sarang penetasan dan marking
  • 48 hari tukik menetas
  • Tukik bergerak meninggalkan sarang
  • Pemindahan ke lokasi penangkaran
  • Pemeliharaan tukik, dan terakhir
  • Mengambil air laut untuk penangkaran

Kemudian media dan metode yang digunakan di konservasi penyu tersebut ialah, metode ditanam di pasir tanpa media apapun atau secara alami, kemudian menggunakan ember yang kemudian ember tersebut ditanamkan di pasir, dan menggunakan toples. Biasanya kedalaman yang dibutuhkan telur untuk menetaskan diri ialah 38-44 cm dengan suhu 27-32 derajat celcius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun