Pagi itu atas saran Sang Dukun, pembantu Ibu Dinar bersiap membawa kembali Pak Dinar ke rumahnya. Meski belum terjawab mengapa Pak Dinar meminta istrinya sebagai persembahan, Sang Dukun tak bertanya apapun. Sejak awal ia memahami beban terberat Pak Dinar adalah ulah istrinya, mungkin sekali Pak Dinar harus membanting tulang, hingga melakukan pekerjaan haram demi memenuhi tuntutan sang istri. Hari putih tak berhasil menyembuhkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!