Mohon tunggu...
Rahmi H
Rahmi H Mohon Tunggu... Guru - Peskatarian

Ngajar | Baca | Nulis Kadang-Kadang Sekali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Beban Terberat

5 November 2017   05:09 Diperbarui: 5 November 2017   06:01 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu atas saran Sang Dukun, pembantu Ibu Dinar bersiap membawa kembali Pak Dinar ke rumahnya. Meski belum terjawab mengapa Pak Dinar meminta istrinya sebagai persembahan, Sang Dukun tak bertanya apapun. Sejak awal ia memahami beban terberat Pak Dinar adalah ulah istrinya, mungkin sekali Pak Dinar harus membanting tulang, hingga melakukan pekerjaan haram demi memenuhi tuntutan sang istri. Hari putih tak berhasil menyembuhkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun