Mohon tunggu...
Hatta Bani Zuhri
Hatta Bani Zuhri Mohon Tunggu... Lainnya - Hattabanizuhrii

Mental Nomor Satu - Kebenaran Paling Utama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Makna "Tertib Dinda"

11 September 2020   15:16 Diperbarui: 11 September 2020   21:02 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HATTA BANI ZUHRI | dokpri

Tidak bisa dipungkiri lagi, sebagai kader hmi pasti kita selalu mendengar lontaran kata dari senior yang berbunyi tertib dinda. Hal ini yang kadang selalu membatasi kita untuk berproses melebihi senior. Padahal ketika kita berproses tidak ada satupun orang yang berhak untuk menghalangi kita. Saya sebetulnya sangat tertarik mengambil judul ini untuk saya jadikan sebuah tulisan karna saya fikir tertib dinda yang disampaikan sudah mulai keluar dari koridor yang sebenarnya.

Saya merasa lucu ketika kata tertib itu disampaikan tapi si penyampai tidak bisa untuk menunjukkan sebetulnya ketertiban itu seperti apa. Berbicara tertib bukan hanya berarti berbicara senioritas. Tetapi bagaimana seseorang bisa ikuti prosedur yang sistematis dan terstruktur. Oke mungkin disatu sisi kita emang harus ikuti arahan senior dan mengalah terlebih dahulu karna mereka yang lebih dulu mencicipi dunia perkuliahan itu.

Tapi ada hal yang memang harus kita ketahui disini, kita harus bisa meletakan sesuatu pada tempatnya. Misalnya seperti ini, didalam organisasi apakah itu dalam atau luar kampus cara berkomunikasi nya harus benar, artinya terstruktur baik itu mulai dari ketua kepada wakil, wakil ke sekertaris dan seterusnya. Namun bukan ini yang menjadi permasalahan yang akan saya angkat. Teman-teman pasti pernah merasakan ketika ingin berbuat suatu hal yang lebih atau membuat terobosan baru seakan-akan mendapatkan batasan.

Padahal sebagai manusia terlebih menjadi mahasiswa tentunya harus bisa memanusiakan manusia lainnya. Apalagi setiap kita adalah manusia yang merdeka, dalam artian bukan berbuat sesuka hati tapi emang harus cenderung kepada kebenaran. Nah poin pentingnya apabila hal yang akan kita buat itu benar maka lakukan saja, jangan sampai stuck hanya karna para senior kalian mengatakan "Tertib Dinda".

Pada dasarnya ada beberapa hal baik yang senior katakan saat mengucapkan tertib dinda itu, tapi sekiranya hal itu emang pantas untuk dibuat maka buatlah, bisa jadi mereka hanya tidak ingin tersaingi dengan terobosan apa yang akan kita buat.

Tetap hormati senior, hargai mereka serta korek semua ilmu yang ada pada mereka.

Semoga membuka wawasan dan cara pandang dari kalian semuanya. HIDUP MAHASISWA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun