Mohon tunggu...
Yar Agoestian
Yar Agoestian Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary man.

Kadang suka nulis sambil rebahan. Apa yang tertulis terkadang adalah sebuah opini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebatas Sore Tak Berpenghuni

13 Juni 2020   16:29 Diperbarui: 13 Juni 2020   16:21 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebatas sore tak berpenghuni
Hanya sinar yang ditunggui
Meredup lalu menghilang
Hanya tersisa sebuah mimpi,
Yang terkadang meninggalkan frustasi

Sebatas sore tak berpenghuni
Ketika disini terdengar jeritan hati
Teriak lalu mati sendiri
Bercermin pada langit langit tinggi,
Mau diapakan jiwa yang resah ini

Sebatas sore tak berpenghuni
Bila mati maka takkan hidup kembali
Ingin dikenang namun tak punya arti
Lantas siapa dan apa aku selama ini?
Mungkin hanya sebatas sore yang tak berpenghuni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun