saat
persahabatan dengan begitu erat..
 tak seorangpun bisa melepas.
 memisahkan kita semua
 detik demi detik berlalu.
 Semua telah hilang ditelan zaman.
 dedaunan terurai tanah.
 tak bisa kembali
 hati ini teringat
air mata ini menetes terkuras
 melihat semua kenangan
 Saat ini ku ingin bersama kalian
 mampu bersama..?
 Bercanda .
 sebatas angin yang berlalu ?
 hanya waktu
yang bisa menjawab itu
hari ini semua terlewat
tak ada yang tersisa
Yang lain hanya sampah
Yang mnyelimuti hari
Yang memukuli hati sampai mati
Sampai membunuh saya
Kejadian jelas di depan mata
Pembunuhan berencana
Membunuh dengan rencana
Membunuh dengan cinta
Antara bisa dan tidak bisa ?
Memendam sejuta tanya
Haripun berganti
Tertutup nurani
Dimana kemanusiaanmu
Dimana Darah jantung dibuka lebar
Saat semburat darah mengucur sekujur badan
Dimana kau berada ?
Cinta ditalak karena perselingkuhan
Kubur ditaburi bunga
Kau menjelma hantu
Membayangi langkahku
bermanis hari
Sudah kehendak takdir
Sekarang disaat
keberanian ada dalam ketakutan
Pertapa dalam kenestapaan
Keprihatinan, kesakitan
Tubuhku disini
jiwaku sakit
Dimana kamu ?
Tak ada khabar
Tak ada berita
Kok nggak mikir
Kenapa nggak bicara
Diam membeku membatu
Hidup nggak beres
Serba kekurangan
Kerugian hati
Tak sebanding dengan materi
Tak harap penggalah (genter)
Angan tinggi buah penggalah
Jauh panggang jauh api
Dingin hari hujan
setetes harapan
Siapa berharap
Kerajaan masih
Disaat harga diri tercecer ditengah jalan
Kalau nggak punya tempat jadi apa
Buah dipanen sebelum matang
Aku bertahan karena nggak ada kejelasan
Aku tak bias bertahan
Sampai dimana saya kuat bertahan
Sebab orang orang itu menganggap aku sebuah mainan
Aku mengikuti walau terpaksa
Aku tak bisa memaksa diriku
Kau pun tak bisa meninggalkan jejak
Tuan ditelapak kaki budak
Aku nggak berdaya apa apa
Sela waktu tak butuh waktu
Hampir saja, bunuh diri
Walau tak terima
Kesendirian ini
Kau seperti hantu
Membayangi setiap langkahku
Seperti sekolah nggak akan kembali
Tak usah melangkah dengan dirimu sendiri
Pulanglah kembalilah
Lewat gelap tak ada jalan
Masih banyak yang mencari jalan terang
Kalau kau memaksa jalan
Sampailah kealam hutan kebakaran
Pulanglah pulanglah sayangku
Sampai siangpun lehermu akan terjerat
Hidup diuji dengan keduniaan
Kalau nggak kuat baru diberi
Tak bisa melawan takdir
Didalam keberanian pertapa
Ada kenestapaan
Keprihatinan dan kesakitan
Tubuhku disini alamku selesai
Jiwaku sakit
Dalam penantian yang panjang
Karangwotan ,16-2-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H