Mohon tunggu...
Hatfan Hizriyan Syaidan
Hatfan Hizriyan Syaidan Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia -

Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Multidimensi Keluarga dalam Mendidik Generasi

29 Juni 2016   14:26 Diperbarui: 29 Juni 2016   14:37 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kedua ayat di atas dengan jelas memperlihatkan dari semua amal baik, salah satunya adalah berbuat baik kepada orang tua dan kerabat yang dianggap Tuhan sebagai perbuatan baik paling terpuji. Pada ayat pertama, belaku baik terhadap orang tua dan kerabat disebutkan pertama dari semua perbuatan baik setelah perintah untuk menyembah-Nya. Demikian halnya pada ayat kedua, perbuatan memberi sebagian harta untuk kerabat muncul setelah percaya kepada lima dari enam rukun iman; memimpin daftar kebajikan lain yang mengantar manusia menuju takwa kepada-Nya. Dengan demikian peran religius keluarga dapat membentuk lingkungan kondusif secara spiritual, moral dan material bagi anak.

Di sisi sosial, keluarga ibarat sekolah pertama dalam mempersiapkan anak sebelum terjun ke masyarakat. Meskipun orang tua dapat menyediakan akses pendidikan dasar kepada anaknya melalui bantuan institusi third party, alangkah lebih baiknya jika orang tua mengambil banyak bagian dalam hal tersebut, karena teladan orang tua diketahui memiliki dampak yang lebih baik terhadap moral anak (Bakar, 2011). Ini menuntut mereka untuk memiliki kapasitas ilmu yang memadai untuk bisa menjalankan peran sebagai muslim sekaligus orang tua. 

Di sisi ekonomi, keberlangsungan keluarga adalah hasil dari good household governance yang mana merupakan faktor utama yang menjamin keberlangsungan ekonomi masyarakat pula. Istilah di atas mengacu pada implikasi peran penting keluarga untuk mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat. Di kutub yang berlawanan implikasi ini tetap terjadi, sebuah studi menunjukkan ketika terjadi krisis ekonomi nasional rata-rata kesejahteraan ekonomi keluarga akan terpengaruh, menyebabkan konflik internal dan bahkan berujung pada perceraian. 

Al Quran menyediakan solusi dan petunjuk mengenai gaya hidup ‘sehat’ keluarga melalui aktivitas-aktivitas yang menjamin kesejahteraan ekonomi keluarga, yakni: penghasilan yang halal dan baik (1), self-sufficiency, membelanjakan harta secara wajar (2), memberikan sebagian harta (3), tidak berlebih-lebihan (4), dan menimbun kekayaan dengan tidak menginfakkannya (5). Kelima hal tersebut dapat dipraktikkan dengan mudah untuk mengajarkan anak kebaikan spiritual dan material demi terjaminnya kelangsungan ekonomi masyarakat yang sejahtera.

Referensi:

Bakar, O. (2011, October). Family Values, Family Institution, and The Challenges of The Twenty-First Century: An Islamic Perspective. Islam and Civilisational Renewal, 3(1), 12-36.

Sunarto, K. (1993). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

(1) Al Quran 2:168; 2:172

(2) Ibid., 3:134; 25:67

(3) Ibid., 2:177

(4) Ibid., 6:141

(5) Ibid., 9:34

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun