Banyumas seharusnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat jawa, khususnya jawa tengah. Orang-orang mungkin lebih mengenal dengan nama Purwokerto. Sebenarnya Purwokerto itu adalah ibukota dari Kabupaten Banyumas, sedangkan Banyumas adalah kabupatennya. Bicara tentang Banyumas, saya jadi kangen dengan makanan khas banyumas. Makanan yang setiap hari saya makan ketika belum masuk bangku perkuliahan. Ada banyak sekali makanan khas di Banyumas, beberpa contohnya yaitu gethuk goreng, keripik tempe, soto sokaraja, mendoan, yang terakhir ini favorit saya.
Bicara tentang kabupaten, di setiap kabupaten pasti memiliki kota, dan setiap kota memiliki perkembangannya tersendiri. Baik dari segi pemerintahan, masyarakat, maupun penataan kota dan pelengkapan infrastruktur. Dengan berkembangnya suatu kota, akan menjadi daya tarik tersendiri dari kota tersebut. Daya tarik inilah yang akan menjadikan kegiatan di dalam kota tersebut menjadi berbagai macam kegiatan atau bisa disebut heterogen. Selain itu, daya tarik tersebut akan membuat masyarakat dari luar tertarik mengunjungi kota tersebut dan akan menjadi potensi bagi kemajuan kota tersebut.
Di banyumas, tepatnya objek wisata yang menjadi landmark kabupaten banyumas. Apalagi kalau bukan Baturraden. Baturraden berada di kaki Gunung Slamet. Jika ditempuh dari pusat kota akan memakan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke Baturraden. Cukup membayar tiket masuk di depan lokawisata, kita bisa menikmati semua objek wisata di Baturraden. Di Baturraden ada berbagai macam wisata, yang paling terkenal adalah Curug 3 dan Pancuran 7. Curug 3 atau biasa disebut dengan curug telu ini memiliki view yang indah dan memanjakan mata, dengan udara yang sangat segar karena berada di lereng gunung membuat orang yang datang ke sana merasa sangat nyaman dan tentram. Di sana kita bisa menikmati air terjun sambil berbincang dengan keluarga atau sambil menikmati indahnya alam yang ada di sana. Jarak tempuh ke curug telu bisa dibilang tidak jauh namun juga tidak dekat juga. Walapun perjalanannya yang cukup melelahkan, namun rasa lelah itu akan terbayar dengan apa yang ada di sana. Hal inilah yang membuat semua pengunjung berbagai usia ingin dan mau pergi ke sana.
Kemudian objek wisata selanjutnya adalah Pancuran 7 atau biasa disebut dengan Pancuran Pitu. Di pancuran pitu terdapat pemandian air panas yang bersumber dari panas bumi. Disana pengunjung bisa bersantai sambil berendam di kolam air panas yang mengandung belerang ini. Belerang memang memiliki berbagai macam manfaat bagi tubuh, sehingga orang yang berkunjung ke pancuran pitu pun ada yang memang bukan hanya sekedar menikmati alam di sana, namun juga ingin memanfaatkan belerang untuk kesehatan tubuhnya.
Objek wisata Baturraden ini bisa menjadi daya tarik yang kuat bagi kabupaten banyumas. Pasalnya dengan adanya objek wisata ini akan membuat masyarakat baik dalam maupun luar banyumas ingin pergi dan menikmati pemandangan ataupun fasilitas di sana. Menurut saya, baturraden saat ini sudah perkembang sangat pesat. Mulai dari penambahan objek wisata, pelengkapan fasilitas, maupun kemudahan akses menuju lokasi wisata baturraden.Â
Namun, masih ada beberapa objek wisata yang memiliki akses yang kurang baik, bisa kita ambil contoh dari objek wisata Curug Moprok, curug ini sebenarnya sangat berpotensi untuk menarik banyak wisatawan dikarenakan airnya yang sangat jernih dan juga luas yang bisa digunakan wisatawan untuk sekedar berenang. Namun dari pengalaman saya datang bewisata ke tempat ini, tempat ini belum di berikan akses yang memadai serta terletak lumayan jauh dari permukiman penduduk. Hal ini menyebabkan pengunjung wisata enggan untuk datang ke tempat wisata tersebut. Pemerintah seharusnya dapat memaksimalkan potensi wisata dengan memberikan akses yang layak bagi semua objek wisata sehingga membuat pengunjung betah untuk berwisata, selain itu pemerintah seharusnya juga  gencar untuk mempromosikan tempat wisata yang ada kepada masyarakat Kabupaten Banyumas  sehingga nantinya banyak menarik wisatawan untuk datang, minimal dari warga Banyumas itu sendiri.
 Dengan adanya objek wisata ini, akan menjadi salah satu pemasukan dana daerah yang menjanjikan. Selain itu akan meningkatkan perputaran ekonomi yang besar di Banyumas. Pasalnya, banyak wisatawan yang ingin pergi ke sana. Dan ketika mereka pergi ke sana, tentunya mereka tidak hanya berwisata saja. Tentu saja mereka akan membeli oleh-oleh, berkeliling kota, atau bahkan menginap di penginapan di sana. Warga sekitar bisa memanfaatkan hal ini untuk menjual makanan atau buah tangan khas  banyumas kepada wisatawan Hal ini akan menjadikan Kabupaten Banyumas lebih dikenal oleh orang sehingga akan semakin banyak orang yang mengunjungi Bayumas.
Letaknya yang berada di perbukitan membuat banyumas memliki banyak potensi wisata, tinggal bagaimana pemerintah memanfaatkan potensi yang ada untuk digali demi kesejahteraan warganya. Pemkab Banyumas harus bisa memanfaatkan potensi yang ada, agar potensi tersebut tidak siasia atau digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bukan tidak mungkin suatu saat kabupaten banyumas dikenal sebagai kota wisata, dikarenakan banyaknya potensi wisata yang saat ini yang hanya saja belum dapat dimaksimalkan potensinya oleh pemerintah. Pentingnya memaksimalkan potensi yang ada ini dikarenakan dengan memanfaatkan sektor pariwisata, diharapkan dapat menjadikan Banyumas menjadi kota wisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar daerah wisata. Selain itu, pasti nantinya Banyumas akan lebih dikenal oleh orang luar Banyumas, sehingga akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Banyumas. Semoga hal yang seperti ini tidak luput dari program Pemkab Banyumas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H