Mohon tunggu...
Hasyim Vak
Hasyim Vak Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Pencari ilmu di salah satu ponpes di Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Keuangan di Era Zaman Now

15 Juli 2024   01:34 Diperbarui: 15 Juli 2024   02:25 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengelolaan keuangan akhir-akhir ini dianggap penting sebagai pengelolaan pendapatan dan pengeluaran dalam kehidupan sehari-hari. Pengelolaan keuangan sendiri dapat menciptakan kesejahteraan dan mengatasi masalah keuangan, terutama bagi generasi Z.

You only live once atau YOLO, itulah slogan anak zaman now. Mereka yang lahir di era 90-an dan kini telah punya penghasilan sendiri, menganggap kalau hidup cuma satu kali dan mesti dinikmati. Mereka pun cenderung bersikap konsumtif, dan lupa untuk merencanakan keuangan di masa depan.

Pengelolaan keuangan pada era sekarang sangat penting untuk memastikan kestabilan keuangan pribadi atau keluarga. Beberapa tips pengelolaan keuangan yang bisa diterapkan di era sekarang antara lain:

1. Buat anggaran keuangan yang jelas: Tentukan pendapatan dan pengeluaran bulanan Anda untuk mengontrol keuangan dengan lebih baik.

2. Prioritaskan tabungan: Selalu alokasikan sebagian pendapatan untuk ditabung guna menghadapi kebutuhan mendesak atau investasi di masa depan.

3. Hindari utang yang tidak perlu: Usahakan untuk tidak mengambil utang yang tidak diperlukan agar tidak terjebak dalam beban finansial yang berat.

4. Investasikan uang Anda: Pelajari opsi investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda untuk mengembangkan aset Anda.

5. Tingkatkan literasi keuangan: Selalu belajar dan tingkatkan pengetahuan Anda tentang pengelolaan keuangan agar dapat membuat keputusan yang lebih baik.

Jika saat ini saya masih single dan belum memiliki tanggungan. Apakah saya perlu melakukan perencanaan keuangan?

Single ataupun menikah, suatu saat Anda akan memasuki masa pensiun. Ini yang sering terlupakan: mempersiapan dana pensiun. Justru di saat lajang dan tidak memiliki tanggungan merupakan waktu yang tepat untuk memaksimalkan perencanaan keuangan. Jadi Anda bisa menikmati kualitas hidup yang baik di masa tua.

Bila saya menikah dan menjadi pasangan muda, bagaimana cara saya mengelola keuangan?

Menurut perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie seperti yang ditulis di Kompas, 9 September 2017, ada beberapa tips dalam membuat prioritas pengeluaran.

Pertama, proritas pengeluaran rumah tangga. Untuk pengeluaran ini sebaiknya buat skala prioritas berdasarkan pengeluaran utama, yang diperlukan, sebaiknya ditunda atau dihindari. Pengeluaran utama seperti belanja dapur dan pengeluaran listrik.

Utang atau kewajiban membayar cicilan juga perlu diutamakan. Pinjaman yang diutamakan adalah pinjaman yang bersifat produktif seperti pinjaman rumah dan pinjaman usaha. Idealnya cicilan tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan kita.

Pengeluaran yang diperlukan contohnya pengeluaran untuk biaya kesehatan. Sedangkan pengeluaran yang sebaiknya dihindari adalah pengeluaran yang bersifat implusif. Diskon besar merupakan godaan. Kita sering secara tiba-tiba membeli suatu meskipun kita tidak membutuhkannya. Hal ini bisa membuat pengeluaran membengkak.

Kedua, prioritas pengeluaran anak. Untuk pengeluaran ini bagi menjadil yang utama, penting, dan tambahan. Pengeluaran utama contohnya biaya makanan dan pakaian anak. Pengeluaran penting seperti biaya sekolah. Sedangkan pengeluaran tambahan adalah biaya les anak dan hiburan anak.

Ketiga, prioritas pengeluaran masa depan. Kita tidak hidup hari ini saja. Menurut penasihat keuangan Farah Dini Novita seperti yang ditulis Tirto.id, 31 Maret 2017, salah satu kesalahan generasi milenial adalah menunda anggaran untuk investasi dana pensiun dan tabungan. Padahal dana ini kelak akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari saat sudah tidak lagi bekerja.

Generasi milenial juga kerap abai pada asuransi jiwa. Padahal asuransi jiwa akan memberikan manfaat perlindungan keuangan untuk keluarga tercinta.

Keempat, prioritas pengeluaran transportasi. Pengeluaran transportasi dijaga agar tidak melebihi 5% dari gaji bulanan. Apabila sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil sebaiknya pertimbangkan biaya yang akan timbul dikemudian hari yakni biaya bahan bakar dan biaya perawatannya.

Kelima, prioritas pengeluaran pribadi. Berdasarkan riset, ternyata rata-rata orang hanya menggunakan 21% dari barang yang dibeli. Agar tidak boros dalam pengeluaran pribadi, sebaiknya sebelum membeli pikirkan terlebih dahulu apakah kita membutuhkannya atau tidak.

Keenam, untuk pengeluaran rekreasi dan hiburan. Untuk pengeluaran ini kita dapat bedakan menjadi dua jenis, yaitu pengeluaran yang rutin mingguan dengan yang sifatnya tahunan. Hiburan rutin seperti nonton bioskop, dan makan di restoran. Untuk anggaran ini, usahakan hanya 5% dari pengahasilan setiap bulannya. Sedangkan, hiburan tahunan seperti liburan sebaiknya dianggarkan dari bonus yang didapat atau menabung setiap bulan.

Berapa dana yang sebaiknya dialokasikan untuk investasi dan tabungan?

Jika memang bisa alokasikan, untuk kebutuhan investasi sekitar 20% dari penghasilan.

Dengan perencanaan keuangan, sesungguhnya kita bisa tetap menikmati hidup di hari ini, juga bahagia di masa tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun