Harapan untuk melupakannya....
Bagai menyapu debu dengan cepat.
Dulu kau tulus mencintai.
Sekarang kau harus tulus melupakan.
Ingin rasanya membuang jauh bualan dia dahulu!.
Namun bak seperti beribu bumerang kau lemparkan....
Berbalik kewalahan menangkap...
Hanya bisa berbenturan dengan tubuh.
Ini menyiksa.
sangat menyiksa!
Ingatlah berpisah adalah nasib.
Mencintai adalah takdir.
Kau bisa berencana tetap mencintai.
Namun kau tak bisa rencanakan dia bersama  dengan siapa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H