Spesies orang-orang Barat di atas rata-rata yang sulit digapai oleh  bangsa lain. Bahkan yang lebih menggelikan, ada sebagian orang Indonesia yang berkunjung ke Prancis, tapi dia tidak sadar kalau dia adalah tourist. Dia masih masih mengira orang-orang Prancis yang ia temui adalah touris; dia beranggapan orang Prancislah tourist-nya, bukan dia, meskipun sebenarnya yang touristberkunjung itu dia bukan orang Prancis.
Atas dasar ini, penguasaan ilmu pengetahuan dan kuatnya sikap perubahan tidak bisa direalisasikan dengan baik tanpa ada acuan yang memadai tentang 'self confidence'. Self confidence-lah  yang mencri 'truf' bagi kemajuan peradaban. Dengan asumsi, kemegahan peradaban  tidak bisa disaksikan  tanpa adanya penguasaan pengetahuan. Sedangkan pengetahuan sendiri tidak bisa benar-benar dikuasai jika saja para generasi Islam tidak percaya bahwa mereka bisa menguasainya.Â
Dengan demikian, jika permasalahan 'self confodence' sudah dapat diatasai, berarti pembangunan peradaban bangsa tersebut sudah maju satu langkah. Atau setidaknya, mereka sudah memiliki pondasi truf bagi kemajuan yang diidamkan  didambakan. Lantas jika memang seperti: sudahkah kita percaya dengan bangsa ini bisa bersaing  dengan bangsa lain? Lebih personal, sudahkah anda percaya bahwa anda bisa sejajar bahkan mengungguli bangsa lain? (*)
*Hasyim MQ. Essais, Kolomnis, Pegiat Literasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H