Mohon tunggu...
Hasyim MAH
Hasyim MAH Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berusaha mengusung wacana nasionalisme, pluralisme dan kepedulian pada alam ini dengan disertai pemikiran yang bijak dan arif... Begitu maunya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam (Jadi) Lebih Menakutkan dari Orde Baru

30 Maret 2017   14:20 Diperbarui: 30 Maret 2017   14:38 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang-orang Islam yang sependapat dengan tulisan ini, juga nggak berani menyampaikan pendapat ini, makanya tulisan ini harus ada. Dan kalau nanti rumah saya diserbu FPI, ya itu sama saja dengan mereka mengiyakan semua yang saya tulis di sini.

Jaman orba dulu, seniman seperti Butet Kertaredjasa nggak pernah takut sama pemerintah orba. Teater Gandrik-nya pun lantang menyuarakan kritiknya pada pemerintah meski dengan dipleset-plesetkan sedemikian rupa supaya tidak vulgar.

Di jaman reformasi, tentu Butet jauh lebih berani mengkritisi pemerintahan atau siapapun yang dianggap perlu dia kritik atau ejek (jadikan bahan guyon). Namun, menghadapi “Islam”, dia tak berkutik. Apalagi karena dia bukan orang muslim, maka kalau dia berani menyampaikan kritik melalui “lambe”-nya sendiri, dijamin langsung didemo. Makanya, selama ini paling beraninya cuma retwit-retwit dari akunnya orang Islam yang juga kurang setuju dengan Islam garis keras itu. Bayangkan, orang sekelas Butet aja dibuat tak berani menyampaikan pendapat.

Dunia stand-up comedy pun tak luput dari ketakutan seperti ini. Begitu membicarakan Islam, apalagi jadi guyonan, si comic bakal di-bully sana-sini.

Akhirnya, ketakutan ini akan mewabah ke segala bidang. Kita akan takut bicara tentang Islam karena takut ada "intel" di sekitar kita. Yang berani mengkritik, akan dituduh melecehkan agama, di-kafir-kan, akan dihabisi dan seterusnya.

Jadi jelas, bahwa kondisi saat ini lebih menakutkan dari jaman orba. Orang takut kalau sudah ngomongin Islam. Islam menjadi agama yang menakutkan, tidak ramah, mudah tersinggung, dan sulit memaafkan.

Padahal yang saya tahu, Islam itu agama yang sangat damai, keren dan asik. Umat Islam itu membanggakan saat menjadi minoritas, dan menentramkan saat menjadi mayoritas. Saya rindukan Islam yang cair, bisa diajak becanda, dan menyenangkan.

Pendapat ya dilawan dengan pendapat. Tulisan ya dilawan dengan tulisan. Guyonan, ajak guyon balik. Bukan dengan massa, apalagi kekerasan.

Lalu, akankah ketakutan ini akan kita biarkan terus menjadi bagian dari kehidupan bangsa ini? Atau kita biarkan saja seperti ini?

Mojokerto, 30 Maret 2017

@hasyimmah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun