Di sisi lain Rara sudah sangat berkeringat dingin dengan situasi yang terjadi. Apa kopi buatan Rara kurang enak? Atau karena packingnya kurang rapi-
"Dimana beruangnya?" Pak David berbicara dengan suara kecil tapi masih bisa terdengar. Rara berkedip sebentar.
"Saya tidak terima kalau tidak ada beruangnya!" kali ini suaranya sedikit meninggi.
"B-baik Pak!" panik atau tidak, Rara langsung mencoret-coret gambar beruang seperti biasa. Sambil menggambar, ia berpikir dalam pikirannya. Mungkin Pak David senang dengan coretan beruangnya, tetapi mengapa suara bapak tua tadi terdengar marah?
Tidak lama Rara langsung memberikan gelas kopi Pak David beserta coretan gambarnya. Kali ini jelas di mata Rara, ia melihat sedikit senyuman dari Pak David tetapi hanya sebentar. Tanpa mengatakan apa-apa bapak tua itu langsung meninggalkan kafe.
 Rara tersenyum lebar apa yang baru saja dilihat. Sekarang dia yakin, perbuatan yang ia lakukan selama ini ternyata tidak sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H