Mohon tunggu...
Healthy

Sexual Masochism Disorder

24 Januari 2016   14:14 Diperbarui: 24 Januari 2016   19:50 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pelaku perbuatan masokhistis yang ringan masih dapat disembuhkan dengan pengobatan psikis atau psokoterapi yang instensif. Namun pada kasus-kasus yang berat penyembuhan hampir tidak bisa dilakukan tanpa memberikan pengorbanan yang serius.

Pencegahannya adalah seperti mengajari anak-anak untuk mengenali perilaku orang dewasa yang tidak pantas, menolak bujukan, segera menjauh dari situasi tersebut dan melaporkan insiden tersebut kepada orang dewasa yang tepat. Anak-anak diajari untuk mengatakan ‘tidak’ secara tegas dan asertif apabila ada orang dewasa yang berbicara kepada mereka atau menyentuh mereka dengan cara yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Para penyuluh dapat menggunakan buku-buku komik., film, dan gambaran tentang situasi berisiko dalam upaya mengajarkan tentang karakteristik penganiayaan seksual dan bagaimana cara anak-anak melindungi diri mereka sendiri.

Intervensi untuk orang dewasa, titik beratnya adalah pada pemaparan terhadap ingatan atas trauma tersebut melalui diskusi atmosfer terapeutik yang aman dan suportif. Mempelajari bahwa seksualitas manusia yang sehat tidak dapat menjadi bagian yang memperkuat kepribadian individu seiring berkembangnya kematangan pribadinya. Hambatan dalam kontak fisik dapat ditangani dalam lingkungan terapi kelompok dengan cara memegang tangan dan mengusap punggung secara terstruktur dan nonseksual. Seperti halnya pada perkosaan, penting untuk membuang rasa bersalah atas apa yang terjadi, mengubah atribusi tanggung jawab individu dari konsep diri “tingkah laku saya buruk” ke “tingkah laku (pelaku) buruk”. Intervensi bervariasi tegantung pada usia korban — remaja berusia 14 tahun tidak memerlukan boneka untuk mengingat apa yang terjadi, dan anak berusia 3 tahun jelas tidak dapat mengikuti untuk terapi.

Terapi Paraphilia

Karena sebagian besar parafilia ilegal, banyak orang dengan parafilia yang masuk penjara, dan diperintahkan oleh pengadilan untuk mengikuti terapi. Para pelaku kejahatan seks tersebut seringkali kurang memiliki motivasi untuk mengubah perilakunya. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan terapis untuk meningkatkan motivasi mengikuti perawatan (Miller & Rollnick, 1991):

  1. Berempati terhadap keengganan untuk mengakui bahwa ia adalah pelanggar hukum.
  2. Memberitahukan jenis-jenis perawatan yang dapat membantu mengontrol perilaku dengan baik dan menunjukkan efek negatif yang timbul apabila tidak dilakukan treatment.
  3. Memberikan intervensi paradoksikal, dengan mengekspresian keraguan bahwa orang tersebut memiliki motivasi untuk menjalani perawatan.
  4. Menjelaskan bahwa akan ada pemeriksaan psikofisiologis terhadap rangsangan seksual pasien; dengan demikian kecenderungan seksual pasien dapat diketahui tanpa harus diucapkan atau diakui oleh pasien (Garland & Dougher, 1991).

Terdapat beberapa jenis perawatan untuk parafilia, yaitu terapi psikoanalitis, behavioral, kognitif, serta biologis. Terdapat pula usaha hukum untuk melindungi masyarakat dari pelaku kejahatan seksual.

A. Terapi psikoanalitik

Pandangan psikoanalisa beranggapan bahwa parafilia berasal dari kelainan karakter, sehingga sulit untuk diberi perawatan dengan hasil yang memuaskan. Psikoanalisa belum mmberi kontribusi yang besar bagi penanganan parafilia secara efektif.

B. Teknik Behavioral

Para terapis dari aliran behavioral mencoba untuk mengembangkan prosedur terapeutik untuk mengubah aspek seksual individu. Pada awalnya, dengan pandangan bahwa parafilia merupakan ketertarikan terhadap obyek seksual yang tidak pantas, prosedur yang dilakukan adalah dengan terapi aversif. Terapi aversif dilakukan dengan memberikan kejutan fisik saat seoseorang menunjukkan perilaku yang berkaitan dengan parafilia. Metode lain, disebut satiation; seseorang diminta untuk bermasturbasi untuk waktu lama, sambil berfantasi dengan lantang. Kedua terapi tersebut, apabila digabungkan dengan terapi lai seperti pelatihan kemampuan sosial, dapat bermanfaat terhadap paedofilia, transvestisme, eksibisionisme, dan transvestisme (Brownell, Hayes, & barlow, 1977; Laws & Marshall, 1991; Marks & Gelder, 1967; Marks, Gelder, & Bancroft, 1970; Marshall & Barbaree, 1990). Cara lain yang dilakukan adalah orgasmic reorientation, yang bertujuan membuat pasien belajar untuk menjadi lebih terangsang pada stimulus seksual yang konvensional. Dalam prosedur ini pasien dihadapkan pada stimulus perangsang yang konvensional, sementara mereka memberi respon seksual terhadap rangsangan lain yang tidak konvensional. Terdapat pula teknik lain yang umum digunakan, seperti pelatihan social skills.

C. Penanganan Kognitif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun