Mohon tunggu...
Hastuti Ishere
Hastuti Ishere Mohon Tunggu... Administrasi - hamba Allah di bumiNya

Manusia biasa yang senang belajar dan merantau. Alumni IPB yang pernah menempuh pendidikan di negeri Kilimanjaro. Bukan petualang, hanya senang menggelandang di bumi Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gerebek Markas Martabak Ber-Martabat di D'Marco

2 Oktober 2014   15:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:40 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Maaf ya, tempatnya besar, maklum di gang senggol.Hehe.” Demikian ujar Mbak Ira, sang pemilik lapak.

Jangan salah, justru inilah cikal bakal munculnya sebuah lapak unik tapi inspiratif. Kafe kecil nan nyelempit ini pertama kali dibuka pada bulan Mei 2012.

Jangan lihat kecil besarnya tempat, karena bisa dapat lapak di jalan Sabang itu juga suatu perjuangan yang patut diacungi jempol. Buktinya kemudian pemiliknya sukses membuka cabang di Kemang dan Tebet dengan kapasitas sekelas food court. Lho kok? Malah ngomongin posisi lapak? Okelah, mari kita lanjut.

Nama D'Marco sendiri sebetulnya sebuah akronim: Martabak Coffee. Proses kelahiran idenya kurang lebih begini.

Trio Kwek-kwek Ira, Ika, dan Budiono ini menganggap martabak adalah salah satu kuliner Indonesia yang cocok untuk segala usia bahkan mampu mendunia (ciee) tapi selama ini kok disajikannya cuma begitu-begitu saja.

Yang manis: topping cokelat, kacang, keju.

Yang telur: gurih karena telur plus daun bawang. Standar sekali.

Ira: Ada yang bilang ke gue 'Hare genee makan martabak di kafee? Ngayal lo.' *sambil benerin mic dan pasang headphone (nostalgila penyiar radio)

Ika: Menurut lo? *sambil pilih-pilih biji kopi

Budiono: Ya seruuu laaah.

Bareng: Bungkuuuuusss.

Berbekal motto 'martabak (kudu) naik kelas' *ayeee maka terbentuklah Kafe D'Marco. Yang jadi menu utama sekaligus andalan di sini adalah aneka kreasi martabak manis, bukan martabak telur. Kenapa? Karena martabak manis jauh lebih mengasyikkan untuk dieksplorasi. Masak iya? Ya tanya saja sama pemiliknya.

Inilah sang pemilik lapak sekaligus pemandu gerebek KPK, Mbak Ira, yang matching merah-merah (lipstik, kaos, buku) di tengah kalemnya interior ruangan kafe.

[caption id="attachment_363261" align="aligncenter" width="480" caption="Double promotion (ya kafe, ya buku) :)"][/caption]

Biarpun adonannya martabak manis, tapi di tangan koki D'Marco bisa jadi martabak gurih nan lezat. Contohnya martabak burger dan martabak pizza. Menurut Mba Ira keduanya adalah salah satu dari beberapa menu favorit di D'Marco.

Jadilah keduanya disajikan kepada beberapa Kompasianer dalam acara gerebek kuliner rame-rame oleh KPK (Kompasiana Penggila Kuliner) pada hari Senin, 29 September 2014 lalu. Menu pertama yang disajikan adalah martabak pizza. Isian toppingnya terdiri dari jagung manis serta bawang bombay dengan ramuan saus pizza. Manis gurih tapi enak.

Meski isiannya tak banyak tapi saosnya cukup kaya rasa. Saya yang tak suka pedas pun bisa bilang pedasnya pas meskipun peserta KPK lain banyak yang usul saran kalau level kepedasannya dikurangi. Cuma masalah kepekaan lidah saja yaa. Penggerebekan berlanjut.

Martabak pizza ludes, muncullah martabak burger. Yang ini juga tak kalah enak. Jangan percaya hasil jepretan saya kalau Anda tak mencoba sendiri.

Ada lagi? Keluarlah martabak Oreo. Martabak dengan topping cokelat dan Oreo serta ice cream ini memang manis, manis, dan manis. Sekali caplok perut langsug memberi sinyal kenyang. Jadi menu ini cocok lah bagi mereka yang datang dengan perut kosong.

Masih ada? Masiiiih. Martabak Ovomaltine pun dibawa keluar. Para Cokelat lover bisa memasukkan menu ini sebagai salah satu menu rekomendasi. Itu saja?

Saran saya, sebelum Anda melangkahkan kaki atau kendaraan ke tekape, nikmati dulu gambar hidangannya.

[caption id="attachment_363260" align="aligncenter" width="480" caption="martabak naik kelas: ciamik tampilannya, enak rasanya, cozy tempatnya"]

14122135422038568459
14122135422038568459
[/caption]

Kafe D'Marco sendiri bukan cuma seru dalam hal hidangan. Lapak imut di Jalan Sabang ini sudah kesambangan banyak orang beken. Mulai dari seleb sampai tukang salep *ehh.

Harga makanan yang terjangkau (mulai dari 15 ribuan), menu yang bervariasi, serta fasilitas wifi dan suasana yang akrab memang asyik untuk acara kumpul-kumpul. Menurut Mbak Ira, komunitas Anggunesia serta fans Lady Gaga adalah sekian dari beberapa komunitas yang pernah hangout di D'Marco.

Oke, kembali ke acara gerebek KPK. Tak seru dong kalau KPK cuma gerebek markas D'Marco untuk makan-makan saja. Mbak Ira, yang sudah menelurkan 15 buah buku serta menggelar even-event promosi nan luar biasa untuk D'Marco (contohnya bikin cooking class di kuburan, mantep nggak tuh) juga meminta KPK-ers untuk lomba membuat martabak. Intinya sih lomba kreasi topping. Sebelas orang peserta KPK pun dibagi menjadi dua grup. Grup yang menjadi pemenang akan mendapat hidangan penutup: es krim.

Setelah penjurian yang heboh dan rusuh, martabak hasil kreasi kelompok saya (ciee) yang diberi nama Martabak KPK Markonah (d'MARco KompasiaNA Heboh) ini akhirnya keluar sebagai pemenang. Jadi cuma makan-makan sama lomba hias martabak? Beluuum. Ada lomba live tweet juga. Hadiahnya? Voucher makan di D'Marco tentunya. Ini nih hasil snapshotnya.

[caption id="attachment_363258" align="aligncenter" width="350" caption="kreasi heboh kompasianer yg mendulang suara juri terbanyak"]

14122133351744694444
14122133351744694444
[/caption]

[caption id="attachment_363259" align="aligncenter" width="320" caption="hadiah lomba live tweet"]

141221343869971308
141221343869971308
[/caption]

KPK tak akan seru kalau hasil makan-makan ini tak dituangkan dalam tulisan. Jadi itu pula yang menginspirasi lahirnya tulisan ini.

Siapa tahu tulisan ini kelas bisa melahirkan sosok-sosok inspiratif macam Mbak Ira dkk. Kalau mereka sukses membuat martabak naik kelas, siapa tahu nanti ada putra-putri Indonesia lain yang sukses mengangkat martabat kuliner Indonesia lainnya. Ayeee.

14122103351347947669
14122103351347947669

Biar kenyang asal tetap inspiratif.

Jakarta, 30-09-2014

Salam PerantauPembelajarPenikmatHidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun