Selain ilmu yang terbatas, fasilitas yang kami sediakan hanyalah alat tulis dan kertas seadanya serta air minum kemasan hasil donasi kami serta Komunitas Oi ‘Robot Bernyawa Dua’. Komunitas ini justru sudah lebih awal menapakkan jejaknya dengan membuka taman bacaan dadakan nan gratis setiap Minggu pagi. Maka sungguh beruntung kolaborasi ini terbentuk dan saling mengisi.
Meskipun cuma-cuma dan diiming-imingi hadiah buku-buku berkualitas (hasil negosiasi Lin dengan sponsor), tak mudah menjaring para pendaftar ini untuk konsisten. Seleksi alam akan selalu terjadi. Ramai di awal tetapi kemudian mengerucut akhirnya.
Sejak awal launching, entah kenapa seolah sudah ‘tergariskan’ bahwa saya rupanya lebih cocok menangani peserta anak-anak. Sungguh benar adanya mukjizat yang mengatakan ‘ilmu akan berlipat ganda jika ia diajarkan’.
Demikianlah yang terjadi setiap Minggu. Lin menjadi fasilitator untuk peserta remaja dan dewasa sedangkan saya dan Putri menangani peserta usia SD. Jika saya sedang berhalangan, para personil dari Komunitas Oi “Robot Bernyawa Dua” inilah yang mengisi. Ada Bang Leman beserta kru-nya serta tak lupa dukungan Om Mekel dan Tante Mutia.
[caption id="attachment_385631" align="aligncenter" width="300" caption="biar kecil bernyali besar, gabung dan tak mau kalah dengan sang ibu"]
[caption id="attachment_385632" align="aligncenter" width="300" caption="saat anak-anak sibuk, yang dewasa belum mulai, narsis pun melanda"]
Beruntung saya memiliki provider telekomunikasi yang sama dengan Lin. Ada beberapa pertimbangan mengapa saya memilih provider ini. Satu, jaringan yang stabil. Meskipun hujan baru saja reda, koneksi internet, telepon maupun SMS tetap lancar. Dua, fasilitas SMS serta paket internet unlimited yang lebih murah. Tiga, fasilitas gratis telpon sekian menit setelah telpon sekian menit.
Jadi, jika Lin datang telat (karena Lin lah yang bertugas membawa buku-buku hadiah untuk para peserta serta daftar absensi), saya bisa langsung menelepon Lin tanpa banyak pikir. Tak perlu takut pulsa berkurang banyak karena providernya sama, jenis kartunya sama pula (IM3) serta bisa tetap Whatsapp ria lewat paket internet unlimited yang terjangkau. Tapi yang paling penting, menjaga komunikasi dengan peserta meski di luar acara.
Rasa bahagia adalah ketika aku berhalangan datang dan menelepon Lin dan jawabannya adalah 'Oh gitu, ya udah ngga papa. Ditanyain anak-anak tuh kok nggak keliatan.'
Atau ketika Adit dan Icha kutagih janjinya untuk menceritakan kembali buku hadiah dan mereka bilang 'Kak, aku belum selesai baca bukunya, tapi tetep boleh dapet hadiah buku lagi kan?' sambil nyengir.
Serta ketika Nasem tanpa disuruh siapapun menuliskan di sebuah lembar dalam buku tulis yang dibawanya 'Tulis di sini' setelah kuceritakan ada info lomba cerpen anak. Takkan mungkin saya upa kebisuannya yang pecah menjadi bersemangat saat ia bercerita tentang ternak kecebongnya yang semuanya sukses jadi kodok.