Mohon tunggu...
hastriani putri01
hastriani putri01 Mohon Tunggu... Aktor - administrasi

wanita sederhana yang mencoba menjadi elok

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menanti Garis Dua yang Kedua

29 Agustus 2022   14:10 Diperbarui: 29 Agustus 2022   14:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namaku Rita usiaku saat ini menginjak 29 Tahun. Aku perempuan bersuami dengan status tambahan sebagai seorang ibu dari peri kecilku yang jelita. Keluarga kecilku merupakan anugrah bagiku. 

Seiring waktu berlalu, layaknya manusia biasa yang memiliki keinginan begitupun dengan diriku. 

Terbayang dengan setiap pertanyaan yang mereka selalu utarakan baik untukku, suamiku maupun keluargaku membuatku semakin hari semakin merasa tidak nyaman. Terlepas dari semangat yang tak pernah putus dari lelaki hebatku dan doa tulus dari orang tua kami membuatku memberanikan diri untuk memulai ikhtiar ini.

Awal mula semua terasa berat dan seakan sia-sia membuatku hampir merasa putus asa dan gagal. Namun semua tak boleh berhenti begitu saja hingga disuatu titik aku disadarkan dengan sebuah artikel yang mulai ku yakini. Aku mencoba berdiskusi dengan pendamping hidupku dan dengan yakin ia menguatkan keinginanku. 

Rasa syukur yang tak pernah putus kami panjatkan ketika kami mulai mengawali ikhtiar kami yang kesekian kalinya, ternyata Tuhan menunjukkan jalannya. Semua terasa jauh lebih mudah, begitu luar biasa Tuhan tunjukkan kepada kami. Dua bulan berlalu akhirnya ku beranikan diri mencoba untuk mengetahui hasil dari ikhtiar yang kami lakukan. Segala rasa berkecamuk hingga membuatku tak mampu berucap dan hanya air mata yang mewakili segala rasa syukurku saat itu.

Rasa bahagia yang membuncah berusaha dengan sangat aku sembunyikan dari lelaki yang ku sebut sebagai suami hingga aku menemukan sebuah moment untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada suami dan peri kecilku. 

Seperti apa yang aku rasakan, begitupula yang mereka rasakan. Puji syukur tak berhenti terucap dari bibir tipis suamiku dan pelukan hangat tak kunjung lepas untukku dari peri kecilku. Garis duaku yang kedua akhirnya kini menjadi kenyataan.

Kini semakin hari hidupku terasa semakin berarti, semakin bermakna dan semakin indah. Seiring masa-masa penantian 9 bulan yang sebentar lagi akan terbayar dengan kehadiran malaikat kecil yang tak hanya mampu kami hayalkan namun akan segera mampu kami rengkuh dalam dekapan. 

Ternyata benar orang bijak mengatakan "Tuhan akan memberi disaat yang tepat" dan semoga ini akan menjadi anugrah untuk melengkapi kebahagiaan keluarga kecil kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun