Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pinjol

28 Agustus 2024   02:56 Diperbarui: 28 Agustus 2024   03:07 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mediakonsumen.com

            Kasak-kusuk yang terjadi , kabar kalau tetangga baru ini terlilit hutang pinjol dan tak bisa mengembalikan sehingga bunga berbunga yang bikin hutangnya makin besar. Kabar ini semakin meluas di lingkungan  sana. Rubiah lemas. Untung dia belum meinjam uang. Ternyata pinjol itu seperti gurita yang akan mengikat terus menerus sampai kita gak bisa bergerak. Rubiah malu pada suaminya. Harusnya dia bersyukur , walau tidak bisa hidup mewah paling tidak semua kebutuhannya sudah tercukupi  dan yang penting tak punya hutang. Saat Karta pulang Rubiah tiba-tiba saja memeluk sauminya. Karta bingung tapi tak berkata-kata apapun

            "Maafkan aku yang sudah banyak minta yang aneh-aneh,"cetus Rubiah. Karta hanya tersenyum dan memeluk Rubiah erat-erat. Karta berjanji akan bekerja keras lagi dan akan mengajak istrinya membeli apa yang dia mau .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun