Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Dandelion

31 Juli 2024   02:54 Diperbarui: 31 Juli 2024   02:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar by pixnio.com

Menatap sejauh pandang bunga dandelion merekah di tengah padang luas

Putih membuat padang tampak seperti serpihan salju

Membuat hati terasa sejuk walau di hati ini masih tersimpan dendam

Tapi dandelion begitu membuat pesona yang membuat syahdunya hati

Saat kupegang bunga dan tampak belahan kelopak bunga yang tipsi seperti bulu

Bergoyang-goyang seperti mengerti perasaanku

Aku memadangnya dengan takjub sebelum perlahan belahan bunga mulai terbang

Tertiup angin

Serpihan bunga terbang ke atas dan entah kemana bilah-bilah bunga itu akan berhenti

Dan menaburkan biji di tanah yang subur

Begitulah seharusnya dendamku ini biarkan pergi terbang

Hilang ditiup angin

Sesaat terpana dengan bilah-bilah yang terbang

Aku tercenung mengapa dendam kupelihara sampai mengikatku begitu erat

Lepaskan seperti bilah-bilah bunga dandelion itu

Setelah lepas terbang hati ini akan kembali tenang seperti bunga dandelion yang tetap tenang

Cirebon, 31 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun