Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Samsul

1 Maret 2024   03:01 Diperbarui: 1 Maret 2024   03:05 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.idntimes.com

"Samsul," teriak beberapa perempuan menghampiri Samsul. Mereka minta foto bersama. Samsul dengan wajah kesal mengabulkan permohonan perempuan-perempuan ini, entah dari mana mereka, Samsul  mulai resah dengan kehadiran mereka. Semenjak nama Samsul menjadi terkenal sejagad raya, hidup Samsul jadi berubah. Kemanapun dia pergi selalu diikuti perempuan-perempuan yang ingin foto bersamanya. Serasa jadi selebriti. Mulailah kehidupan Samsul terganggu. Rumahnya tak ada hentinya orang-orang yang ingin bertemu dengannya. Samsul bahkan istirahat saja tak bisa. Samsul mulai resah, dia mulai tak nyaman di rumahnya sendiri.

            Ternyata keadaan ini membuat tetangga Samsul gak suka. Samsul yang wajahnya biasa saja , cenderung hitam kelam , malah didatangi banyak orang, banyak wanita cantik. Lalu keistimewaannya dia apa?  Rudi merasa dirinya lebih tampan dibanding Samsul. Rudi selalu berada di halaman rumahnya saat perempuna-perempuan itu mendatangi Samsul tapi tak ada satupun yang menoleh pada dirinya. Bahkan dia menyapapun , perempaun itu malah mengabaikannya. Sungguh kesal perasaan Rudi. Rudi mulai protes pada Samsul kalau dia terganggu .

            "Rud, emang aku gak terganngu. Sangatlah, tapi mereka datang terus. Aku juga tak tahu mereka bisa seperti itu." 

            "Mengapa mereka seperti itu?" tanya Samsul.

            Usut punya usut nama Samsul menjadi populer gara-gara ada calon presiden yang keseleo mngucapkan asam folat menjadi asam sulfat. Dan asam sulfat tiba-tiba menjadi ramai diperbincangkan. Bahkan ada yang menyingkat menjadi samsul. Dan akhirnya kata samsul menjadi populer. Dan temannya berfoto dengan dirinya dan memberi judul fotonya, aku bersama Samsul si asam sulfat. Entah mengapa teman-temannya malah mendatangi dirinya untuk minta foto untuk ditaruh di medsos dan menuliskan, aku sudah bersama Samsul. Begitulah dari satu orang ke orang lainnya estafet. Jadilah Samsul selebriti dadakan. Semakin lama semakin banyak dan itu membuat hidup Samsul merana.

            Akhirnya Samsul minggat ke rumah neneknya di kampung yang lain. Dan Samsul menuliskan rumah samsul di pagar rumah Rudi. Dan karena mereka anggap itu benar rumah Samsul makanaya mereka berbondong-bondong ke rumah Rudi. Rudi gembira karena dirinya akan semakin populer di dunia jagad raya. Tapi sampai suatu hari temanya Samsul yang pertama kali berfoto dengannya datang ke rumah Samsul dan melihat banyak yang datang ke rumah Rudi yang mengaku namanya Samsul.

            "Hoi, kalian ditipu, dia bukan Samsul. Dia Rudi,"teriak Rani.  Semua perempuan di sana salling memandang dan perlahan mereka berbalik pulang.

            Semenjak tipuan itu akhirnya keadaan rumah Samsul kembali tenang. Samsul kembali pada kehidupan semula. Tapi ternyata ada kerinduan dari hati Samsul pada keadaan yang lalu, dimana dia dikerumuni banyak wanita. Ternyata digemari orang itu kadang bikin rindu tapi semua sekarang sudah hilang. Fenomena Samsulpun lama kelamaan meredup. Trend sesaat yang akan hilang dengan sendirinya. Samsul ya tetap Samsul yang kerjaannya di toko kelontong. Tak ada lagi euphoria Samsul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun