Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air yang Meluap

21 Juni 2023   02:54 Diperbarui: 21 Juni 2023   03:13 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang waktu mulai berputar

Kembali diisi dengan hujan yang mulai menderas

Mulai mengisi saluran, sungai, danau , empang

Tapi air terus mengalir dengan derasnya

Meluap sampai tumpah ruah membuat banjir dimana-mana

Sang waktu mulai menepati janjinya

Saat air tak bisa mengalir dengan baik , saat hutan mulai menggundul

Air mengalir tanpa jeda, tanpa henti, tumpah ruah

Semua menghiba , sedih dengan tumpahan air yang tak tertampung

Tapi menyesalkah?

Tiap tahun akan terjadi hal yang sama

Sedih hanya sesaat tapi akan hilang lagi dengan kecerobohan

Tak peka dengan alam ini yang harus dipelihara

Menyisir ruang-ruang yang penuh dengan sampah

Tapi tetap saja manusia tak peduli

Jangan pernah mengeluh kalau ini semua akibat ulahmu

Jika ingin semau ini berlalu tinggalkan kebiasaan buruk

Alam ini , air ini perlu dipelihara agar mengalir dengan tenang

Hutan-hutan ditumbuhkan lagi pepohonan yang ada

Agar alam tetap asri yang akan memberikan kebaikan bagi lingkungan

Cirebon, 21 Juni 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun