"Semoga kamu diberi hidayah,"sela Soleh pada Paijo.. Paijo hanya tersenyum getir.
Paijo mempersiapkan untuk mudik . Tahun ini harus mudik . Alhamdulilah usahanya mulai lancar kembali. Bus, angkutan yang murah yang bisa dijangkau.Â
Semua terasa gembira. 5 hari lagi puasa selesai. Dan Paijo sudah siap-siap mudik lebih awal agar tak terjebak macet. Waktu  sedang menemani istrinya belanja oleh-oleh , Paijo bertemu lagi Soleh.Â
Dirinya sebetulnya malas bertemu dengannya. Pastilah ia akan dinasehati agar hijrah.
      "Jo, mudiknya pakai apa?
      "Bus."
      "Aku sih naik pesawat , gak bakal macet . Lihat saja pasti bakal macet infrastruktur gak akan bakal bikin bagus kok." Mulai lagi ini orang. Paijo cuma mesam mesem saja. Dia malas berdebat. Ternyata benar Soeh berfoto di depan pesawat dan diberi kata-kata "aku sih gak perlu pakai infrastruktur.Â
Coba lihat di bawah sih macet. Apa yang dibanggakan" Paijo tahu arah tulisan Soleh . Dia mau nyinyir sama pemerintah. Lah, dia pakai pesawat .Â
Bandara juga infrastruktur. Mau ke bandara juga lewat jalan, juga infrastruktur. Jadi bukan hanya jalan tol saja yang infrastruktur.Â
Mengapa Soleh jadi bodoh? Karena hijrahkah? Atau karena benci pemerintah jadi bodoh?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H