Daunnya berwarna hijau dan sudah tua akan berubah menjadi kuning dengan ujung membulat dan pangkalnya meruncing. Tepi daun berlekuk-lekuk dan memiliki rambut tebal yang halus di permukaannya.Â
Daun-daun ini tersusun secara roset di sekitar akar hingga membentuk bagian seperti batang. Akar panjang berwarna putih dengan panjang sekitar 80 cm.Â
Akar menggantung di bawah roset dan mempunyai stolon. Rambut-rambut akar membentuk struktur seperti keranjang yang ada gelembung udaranya sehingga tanaman ini bisa mengapung di air.
Dan aku juga baru tahu kalau tanamn ini diperjualbelikan. Padahal aku mendapatkan dari teman yang mengambil dari area persawahan.
Bentuk daun dari tanaman ini memang indah sehingga akan memperindah kolam ikan .Dan dengan ada tanaman kapu-kapu ini akan membuat suasana kolam kita seperti ada di area persawahan .
Ternyata mengembangbiakan sangat mudah dengan cara memisahkan anakannya yang tumbuh di batang julurnya. Agar subur bisa ditambahkan urea beberapa bulan sekali.Â
Jika terpapar sinar matahari warnanya akan menjadi hijau kekuningan. Yang perlu diperhatikan karena ini tanaman air maka perlu dipehatikan agar tak ada nyamuk berkembang biak di sana.Â
Bisa lakukan pengamatan rutin dan perlu melakukan penyiangan agar tanaman ini tak terlalu banyak dan menumpuk sehingga membuat tampilan menjadi kurang bagus. Selain itu juga akan menghambat sirkulasi oksigen. Dan kalau ada ikannya ikannya akan mati.
Tapi kenyataannya tanaman ini disukai ikan sehingga lama kelamaan bukannya tambah subur tapi malah dimakan ikan. Makanya diakali dengan menggunkana keranjang sehingga ikan tak mungkin untuk memakannya.Â
Nah, jika ada yang ingin menggunkana tanaman apu-apu ini bisa untuk menghiasi kolam ikan atau untuk menghiasi kebun kita dengan ditaruh di pot yang berisi air. Â Daun yang menumpuk malah membuat tanaman air ini menjadi indah .