Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kegelisahan Kutu

20 Agustus 2021   02:54 Diperbarui: 20 Agustus 2021   02:58 2262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kutu. Sumber: Serangga.id

            "Wah, ini kutunya banyak,"kata dokter hewan

            "Iya, sudah diobati dengan berbagai obat dan shampo tapi kutunya masih betah saja,"tukas Ale.

            "Nanti dikasih obat , biar kutunya gak mau menghisap darahnya. Dan selain itu juga dari luar dengan mandi pakai shampo anti kutu."  Kutu-kutu itu mendengar ucapan dokter hewan itu. 

Mereka memutuskan untuk puasa terlebih dahulu sampai obat yang diminum habis. Kutu-kutu mulai kelaparan . Kutu-kutu mulai mabok dengan shampo yang baunya bikin mual. Beberapa jatuh dari tubuh Dogi karena pingsan. Kutu-kutu mulai gelisah.

Kutu-kutu mulai marah karena gak terima Dogi diobati dan marah karena mereka sudah kelaparan. Perut mereka harus diisi tapi kalau mereka makan mereka akan mati. Mereka harus menahan lapar sampai kapan? 

Sampai obat habis. Tapi obatnya masih banyak. Padahal ini sudah hampir seminggu. Kutu-kutu mulai lemas dan pingsan berjatuhan ke lantai. Ale berteriak ketakutan melihat banyak kutu di lantai. Ale menyemprotkan baygon dan kutu-kutu itu semakin tak berkutik. Mati bukan karena obat kutu tapi mati kelaparan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun