Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Makan 20 Menit

30 Juli 2021   02:52 Diperbarui: 30 Juli 2021   03:00 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makan 20 menit/finance.detik.com

Begitulah gak cacing, gak Kekey mengeluh gara-gara PPKM. Padahal semua ini untuk menghindari penularan corona. Bener-bener corona ini bikin Kekey jengkel. Semua dibatasi. Nah, kali ini boleh makan dengan waktu 20 menit. Bisa sih tapi harus makan sendiri. Biar gak perlu ngobrol ngalor ngidul. Kekey bakal nyoba . Kalau gak nyoba jadi penasaran. 

Jadi Kekey pergi ke warung tenda langganannya yang enak. Menu seafoodnya selalu juara dan segar-segar. Masih sepi di sana. Memang kata pelayan di sana, semenjak PPKM, orderan sepi walau bisa pesan antar. Tapi lebih banyak kalau ada yang datang. Kekey disambut dengan suka cita oleh pelayan di sana. Dan cacing-cacing juga ikut bergembira saat tahu Kekey bakal makan enak. Sengaja tadi pagi mereka ogah makan sarapan Kekey. 

Mereka sengaja mengsongkan perut mereka, agar siang ini mereka bisa makan banyak. Kekey melihat menu yang ada, walau dia sudah tahu menu yang akan dipesannya. Tapi sepertinya dia kurang semangat karena tak ada teman ngobrolnya. Semua menu sudah ada di atas meja. Kekey menoleh . ternyata di sana hanya ada dia dan satu orang lagi .  Kekey kurang nafsu makan. Lalu dipanggilnya pelayan disuruhnya duduk di depan Kekey. Lalu diajaknya dia ngobrol.

            "Mbak, hanya boleh makan 20 menit saja ,"tukas pelayan.

            "Iya, kamu temenin makan  ya, biar aku bisa cepat makannya."

Kekey mulai makan  satu persatu dengan cepat. Semua makan tertelan begitu saja. Tanpa dkunyah . Lep ...lep...lep

            "Mbak, makannya jangan buru-buru, bisa kok 20 menit, sudah aku coba,"tegur pelayan itu. Tapi Kekey terus menelan makanannya sampai habis tanpa dikunyah. Lalu dia melotot ke palayannya.

            "Kenapa rasanya jadi gak enak?"

            "Habis mbak makannya tergesa-gesa." Tiba-tiba perut Kekey terasa gak enak. Dia buru-buru pulang. Takutnya ada apa-apa dengan perutnya. Dia gak tahu kalau cacing-caing di perutnya, begitu bingung dengan makanan yang masuk begitu cepat. Banyak cacing malah gak bisa makan makanannya malah tertimbun makanan yang masih kasar itu. Mereka berebut keluar dari timbunan makanan, tapi tak bisa. Cacing-cacing itu mati. Dan Kekey sekarang tak merasakan lagi perutnya yang gak enak tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun