Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tertawalah

28 Juli 2021   02:58 Diperbarui: 28 Juli 2021   03:03 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                  Sumber gambar : www.poskata.com

Tertawalah saat kau gembira anak-anak

Tetap gembira dalam hidupmu

Jangan biarkan orang-orang menekanmu

Kau harus tetap gembira

Salam kepolosanmu

Tapi kenyataanmya

Masih ada yang terpuruk dalam tekanan

Beban berat kemiskinan membuatnya turut bekerja

Semburat senyummu tak tampak lagi

Hanya kerut-kerut menandakan dirimu punya beban

Tapi kenyataannya

Masih ada anak yang bergelimang harta

Tapi dia tak bisa menyunggingkan senyummnya sedikit

Karena terkurung dalam sangkar emas

Seraut wajah yang ingin bisa bermain bersama teman-temannya.

Tapi kenyataannya

Masih ada anak yang terbebani dengan sekolah

Terbebani dengan ambisi orangtuanya

Seraut wajah yang tak bahagia

Yang dia ingin bisa jadi diri sendiri

Jangan pernah menabur luka bagi anak

Anak-anak harus bergembira dalam hidupnya

Agar bisa tumbuh dengan jejak-jejak langkah yang pasti

Hangatnya keluarga akan memberikan sebuah senyuman

Yang memberikan hati yang gembira

Cirebon, 28 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun