Pak Oleh sangat takut divaksin. Beberapa berita yang begitu bombastis tersebar di media online. Efek yang menakutkan dari vaksin. Bahkan yang meninggal pun. Setiap saat pak Oleh selalu berdebar-debar karena ketakutannya. Sampai temannya bilang gak perlu lagi baca berita yang bikin kita takut.
"Pak Oleh harus senang-senang hatinya," tukas temannya.
"Tapi beritanya sangat mengerikan. Kalau gak ikut boleh gak ya?"
"Harus ikut Pak, sebagai partisipasi agar herd immunity tercapai, biar pandemi segera berakhir."
Pak Oleh manggut-manggut walau hatinya masih menolak.
"Kalau banyak yang gak mau bagaimana bisa mencapai herd immunity dong Pak," tukas temannya lagi.
Sungguh Pak Oleh semakin ragu. Setiap saat jantungnya berdebar-debar apalagi pelaksanaan vaksin sudah semakin mendekat.
Ketakutan Pak Oleh semakin menjadi. Dia mulai cari alasan untuk gak ikut vaksin. Tapi istri dan anaknya tahu akal-akal Pak Oleh. Pak Oleh tak berkutik lagi. Dia besok harus vaksin.
"Bapak, itu bukan hanya butuh tubuh yang sehat tapi psikis yang sehat. Kalau cemas malah hasilnya berpengaruh," tukas anaknya.
Pikiran Pak Oleh berputar-putar terus. Saking ketakutannya itu mempengaruhi alam pikiran bawah sadaranya. Â Saat mulai tidur alam bawah sadarnya mulai bercengkerama dengan ketakutan yang dibuatnya sendiri. Pak Oleh dibawa dalam ruang gelap.
----------------
"Kamu harus vaksin di sini!" Orang tersebut mempersiapkan vaksin.
"Jangan, aku takut. Siapa kamu?"
"Kami petugas vaksin."
"Bukan kalian bukan peugas vaksin, saya tahu siapa saja yang bekerja di Puskesmas!" teriak Pak Oleh. "Lepaskan aku, kalian mau membunuh . Kalian mau apa?"
"Vaksin bapak."
Mereka sudah siap dengan jarum suntik yang terlihat begitu besar bagi Pak Oleh. Â Dengan dipegang banyak orang akhirnya vaksin bisa masuk ke dalam tubuh Pak Oleh.
Sesudahnya, Pak Oleh merasa melayang-layang di udara. Seperti terbang. Terasa nyaman. Bahkan dia bisa terbang ke tempat yang indah. Banyak taman yang indah dan banyak perempua-perempuan cantik di sana. Duh, kok gini ya efek vaksin, sangat menyenangkan. Pak Oleh masih melayang-layang ke tempat yang semua indah.
---------------
"Banguuuun!"seru istrinya. Pak Oleh bangun. Dia hanya mimpi. Tapi mimpi itu membuat perasaan Pak Oleh menjadi senang. Dia mau divaksin hari ini. Kali-kali dia bisa bertemu perempuan cantik
Semua heran dengan semangat Pak Oleh untuk divaksin. Padahal sebelumnya ketakutan. Tapi tak apa, ini akan memudahkan Pak Oleh divaksin.
Dia berharap pengalaman kemarin bisa kembali terwujud. Pak Oleh membayangkan mimpinya semalam.
Duh cantiknya perempuan-perempuan dalam mimpinya.Â
Tetiba, Pak Oleh melihat perempaun cantik melintas. Ternyata benar ada sesuatu yang indah seperti mimpinya semalam. Pak Oleh mengikuti perempuan itu dan mulai menggodanya. Pak Oleh tak sadar kalau istrinya mengikuti dari belakang karena Pak Oleh bukan pulang ke rumahnya malah ke jalan yang lain. Saat Pak Oleh mulai mengajak perempuan cantik itu bicara, istrinya menarik tangan Pak Oleh.
"Oh, gini ya. Malah kejar-kejar cewek cantik," teriak istrinya. Dijewer suaminya sambil diatrik pulang ke rumah. Semua orang melihatnya.
"Jadi tadi itu ceweknya siapa?" tanya istrinya.
"Mana aku tahu dia hanya lewat di sana saja. Aku  ajak bicara saja."
"Awas ya macam-macam lagi," ancam istrinya.
Pak Oleh duduk di kursi.Â
Pak Oleh merasa dirinya malah tambah sehat setelah vaksin. Malah lebih kuat dari sebelumnya. Entah mengapa dia melihat istrinya seperti perempuan dalam mimpinya
 Cantik. Dan Pak Oleh gak sabar untuk memeluknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H