"Ketemu Leti gak?" tanya nenek lagi. Aku menggelengkan kepala. Tapi aku akan berkesempatan untuk mendatangi rumah Leti.
Kerinduan akan kampung membuat aku masih mau jalan-jalan sore lagi. Dan aku juga ingin mengunjungi Leti sahabatku. Kata nenek dia sudah punya anak lucu. Kebayang Leti sudah menjadi sorang ibu, sedangkan aku masih betah menjomblo. Dan di atas meja makan aku melihat duwet. Buah kesukaan aku. Wah , nenek tahu saja. Nenek pasti menyediakan untuk diriku. Aku langsung meraih duwet dan mulai memasukkan ke dalam mulutku.
"Mira, kamu kan puasa," jerit nenek.
"Astaga, aku lupa," teriakku. Tak menyangka gara-gara sepiring duwet di atas meja membuat aku lupa kalau aku puasa. Hari pertama yang ternyata bikin aku batal puasa. Ini semua gara-gara buah duwet!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H