Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kudeta

19 Maret 2021   02:44 Diperbarui: 19 Maret 2021   02:54 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar :https://www.jojonomic.com

Mira kesal sekali. Perjuangannya membangun komunitas pencinta lingkungan "Lingkar Hijau" seakan-akan sia-sia saat beberapa orang mulai bikin rapat luar biasa . Dan itu tak sepengetahuan dirinya. Lalu mereka maunya apa? Selama ini mereka tak membantu , tak berkarya di komunitas ini. Mengapa tiba-tiba mereka yang menghilang lalu membuat rapat luar biasa. Hanya agar dirinya turun dari jabatan ketua. Sungguh Mira tak mengerti ini semua.

            "Lebih baik aku mundur saja. Aku malas kalau sudah seperti perang."

            "Kalau kau mundur, kamu yakin rela dipimpin mereka?" tanya Reza

            "Lalu aku harus gimana?"

            "Perjuangkan apa yang sudah kamu perjuangkan. Masih banyak yang ada di belakangmu , Mira,"tukas Lita.

            "Lalu aku harus mulai dari mana?" Mira merasa dirinya hancur. Semua dibangun atas keja kerasnya, tapi kini akan diambil sebagian orang yang menyatakan mereka punya hak atas komunitas ini. Mira menghela nafas. Dirinya sudah lelah dengan kasus ini. Mira ingin berhenti saja. Ingin menikmati hidupnya sendiri. Selama ini dia sudah banyak menghabiskan waktunya untuk komunitas ini. Bahkan melalaikan kehidupan dirinya sendiri. Sepertinya kasus ini menunjukan kalau dia harus menikmati hidupnya sendiri .

Mira ingat komunitas Lingkar Hijau dia bangun bersama Lintang dan Bejo.Tujuannya mengajak para anak muda untuk peduli akan lingkungan di sekitar . 

Sudah banyak kegiatan yang bisa diadakan Lingakar Hijau. Tapi tak ada angin Lintang dan Bejo tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar. Tak berpamitan atau memberikan alasan mengapa mereka keluar. 

Tapi Mira tak ambil pusing. Dia terus saja mengembangkan Lingkar Hijau bersama teman-teman barunya. Dan lingkar Hijau menjadi komunitas yang dikenal sampai ke banyak daerah. Mira sering mendapat panggilan untuk memberikan banyak pengarahan bagi anak-anak muda yang peduli lingkungan. Dan kini Lintang dan Bejo tiba-tiba saja datang dan mereka merasa berhak atas lingkar Hijau. 

Mereka merasa Lingkar Hijau juga sudah dibangun mereka. Lalu kalau mereka berhak, selama ini mereka kemana saja. Apa mereka juga ikut memajukan lingkar Hijau? Setelah Lingkar Hijau mereka mau ambil alih. 

Sungguh Mira tak mengerti dengan jalan pikiran mereka. Mira sudah melakukan mediasi dengan mereka. Mereka boleh pakai nama lingkar Hijau, biar Mira pakai nama lainnya. Tapi mereka berdua malah membuat manuver yang sungguh kejam. Mereka mulai menghasut beberapa anggota untuk berdiri di belakang mereka. Dan itu kejadiannya cepat sekali.

Setelah ada yang dihasut dan berpihak pada mereka. Mereka lalu membuat rapat luar biasa.sungguh Mira tak mengerti apa mau mereka. Yang jelas mereka mau ambil alih Lingkar Hijau. Dan hasil rapat luar biasa mereka menentukan Bejo menjadi ketuanya.

Entah bagaimana dia harus memperjuangkannya. Komunitas ini tak berbadan hukum. Dan tak mungkin Mira melapor. Melapor ke siapa. Biarlah Mira memutuskan mengalah. Mundur selangkah untuk maju seribu langkah. 

Dengan orang-orang yang masih setia, Mira mendirikan komunitas lain dengan nama Go Green. Mira tak peduli lagi omongan yang memojokan dia. Mira tahu banyak orang diluar sana tahu kapasiats dirinya. Benar saja, gaung Go Green lebih membahana dibanding lingkar hijau.  

Malah Go Green lebih maju dalam banyak kegiatan kreatif. Aaplagi sekarang anak-anak usia SD mulai diajak ikut serta melakukan banyak kegiatan lewat dongeng, mewarnai, kerajinan tangan. Dan itu membuat Go Green semakin berjaya. Mira tahu, kapasitas dirinya. 

Dia tak perlu frontal menyerang Lintang dan Bejo tapi dengan kemampuannya dia bisa membuat yang lebih baik . Pertarungan yang elegan . Tanpa menjelekan orang lain, tanpa harus menfitnah , tanpa kudeta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun