Mentari baru muncul , tersenyum menerpa nyiur yang sibuk menyanyikan kidung cinta akan alam
Emas warna langit bertinta rasa lembut yang sibuk menyapu awan-awan tipis yang mulai berterbangan perlahan
Getar sinarnya memancar berbelok di sudut-sudut pantai yang mulai terlihat gelombang yang membuih putih
Ketukan lembut arus yang menerpa kaki mungil yang sibuk menyibak gelombang yang datang silih berganti
Masih kutatap sinarmu dan kulayangkan sepandang indahnya panorama yang menggoda jiwa
Memekarkan diafragma tuk mengambil banyak udara segar di kesejukan pagi di tepian pantai
Menggoda sepinya jiwa tuk menuliskan kata-kata indah untuk menautkan cinta akan alam dalam dekapan rindu tentang nyanyian alam
Kini hanya deburan ombak yang menemaniku merasakan asa pada alam ini agar tetap memancarkan pesonamu dari timur.
Cinta akan alam berpagut mesra selalu tak penah mengambil jarak selalu dekat menggaung dalam jiwa
Kini hanya kutatap seluas lautan yang membentang di hadapanku berbangga dengan alamku nan indah
Angin yang mulai merayu lembut menyapa wajah-wajah berseri di bibir pantai saling memagut mesra
Embun yang menempel di dedaunan mulai menghilang dengan mentari yang semakin tinggi
Cirebon, 21 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H