Kesendirian di pantai dengan desau angin yang menemaniku
Saat itu mulai senja, warna temaram jingga di kepingan langit
Lantunan kidung angin yang setia mendesau menembus pori-pori hati
Hanya tatapan yang terpanah siluet bayang-bayang langit
Tak terkatakan seucapun kata yang dapat kurangkai
Indah dalam kelamnya alam yang mulai kembali tidur dalam peraduannya
Samar-samar terdengar burung camar yang kembali ke sarangnya
Setelah melanglangbuana dalam kepakan sayapnya
Menbentang jarak sampai lelah dan kembali menuju peraduannya
Menyingkap tanda gelap akan datang
Hanya desau angin yang terdengar , sepi , sunyi mengelilingi alam
Alam mulai bermanja dengan kegelapan.....
Kini mulai tampak bulan menyinari kelam malam
Samar-samar desau angin terus berdengung tiada henti semakin keras
Tanda malam semakin pekat...
Erangan angin mulai mengeras , kini aku harus kembali
Kupungut keindahan alam dan kusematkan dalam kalbu
Tak terasa jiwaku meneriakan pesonamu yang tak pernah habis di balik desauan angin....
Cirebon, 9 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H