Dentang waktu berlalu saat aku melihat kerlip bintang di langit, tak beranjak dari tempatku berdiri
Begitu getir aku memandang kerlapmu, padahal di hati ini gelisah yang merayapi diri sampai aku lelah
Lelah menjerat dalam pilunya hidup dan berakhir dalam kelamnya dosa
tapi aku seperti tak peduli lagi, semua sudah tersembunyi dalam hati yang  menutup dari kebenaran
Sampai takdir ku telah sampai , hanya desah lara yang bercokol dalam kalbu yang sudah ternodai
Duka
Lara
Perih
Semua itu merasuk dan mengembun ke atas  dan bergema di hati seperti suara-suara yang memanggilku untuk kembali padaNya
Getir yang kualami seperti mengendap dalam sudut hatiku, ingin kubuang semua lara ini dan sudah kering air mataku untuk menangis lagi, aku tak mungkin lagi menangis