Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan di Ujung Senja

14 Agustus 2020   02:24 Diperbarui: 14 Agustus 2020   02:27 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lembayung senja perempuan itu selalu berdiri di teras depan rumanhya

Menjemput senja dengan asa penuh pusaran rindu akan anaknya

Tapi ia setia merindu dalam sepi bertemankan temaram sore

Berkalungkan pilu

Binar matanya mulai meredup saat sore menjelang malam

Anaknya belum kembali, masih ada asa esok hari akan dia tunggu lagi

Esoknya di tempat yang sama bertemankan angin perempuan itu  menunggu lagi

Sudut nafasnya mulai melemah 

Air mata mulai menetes perlahan dan bibirnya terkatup menanti dalam sepi

Sampai malam itu menjempuntnya dalam kegelapan menuju Ilahi

Dia telah pergi meninggalkan penantian yang sia-sia, anaknya tak pernah pulang untuk mengunjunginya......

Cirebon, 14 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun