Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lupa

24 Juni 2020   02:29 Diperbarui: 24 Juni 2020   02:27 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lupa rasanya sakit ini

Karena tertutupi rasa maaf dan sayangmu

Tapi sebenarnya ini palsu atau hanya sandiwara saja

Karena membuka luka lama itu menyakitkan

Membuat kenangan lama seperti terbuka lebar

Satu-satu terhampar dalam pandangan mata.

Lupa semua itu terlupakan

Tapi mengapa kau ungkit lagi sampai terkenang kembali

Bayang-bayang sekelebat itu jadi muncul

Membuat hati terus bertanya

Apakah harus hidup terus dengan luka ini

Atau enyahlah luka dan kau tak perlu lagi mengungkitnya

Tapi mungkin luka ini harus menemani sepanjang hidup

Berakar dalam hati

Dan hanya bisa dikendalikan dengan hati yang kuat

Hati yang selalu menerima dengan cintaku

Sungguh orang akan menyatakan bodoh

Bodoh karena cinta

Cirebon, 24 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun