Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hilang

16 April 2020   02:36 Diperbarui: 16 April 2020   02:29 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : www.ibupedia.com

Riuh dalam senyap

Tapi memerihkan luka dalam

Saat harus kehilangan pekerjaan

Saat porak poranda sebab wabah corona

Semua tak pernah terpikirkan

Hanya  duka apakah ada asa di depan sana

Perut-perut ini perlu diisi

Tapi semua hilang dengan raibnya pekerjaan

Kini berteman dengan resah

Bagaimana hidup ke depan

Seolah tanpa jeda semua musibah ini ada

Sampai kapan badai ini meruntuhkan

Mengusik pikiran dan hati

Rasa lapar tak bisa menanti

Entah apa yang harus dilakukan dalam masa sulit ini

Hanya doa dan asa

Puing-puing rasa ini perlu dibangun lagi

Sampai cahaya itu datang

Semoga ada jalan di ujung sana

Sampai perut-perut ini bisa terisi lagi

Cirebon, 16 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun