Perut lapar tak bisa ditahan. Tikus-tikus itu mulai brutal. Mereka mulai meracau. Di sisi lain orang-orang di rumah begitu heran. Sekarang makanan gak pernah ada yang ambil lagi. Utuh tak ada yang bopeng karena digerogoti.
"Aneh ya, sekarang makanan kita gak ada yang ambil."
"Loh, kenapa mengeluh, bukanya malah bagus."
"Iya sih, tapi hanya aneh saja. Kok tikusnya gak pada doyan sama makanan ini lagikah?"
Orang-orang itu sedang bertanya-tanya tapi tikus-tikus mulai gelisah. Mulai marah satu sama yang lain karena perut lapar mereka tak bisa didiamkan. Perut harus diisi tapi makanan tidak adaa. Mereka jadi beringas. Satu hal yang kecil saja bikin mereka mulai bertengkar hebat.Â
Dan akhirnya mereka satu sama lainnya berkelahi. Mereka masing-masing memperlihatkan taringnya. Tak bisa ditolak akhirnya tikus-tikus itu mulai saling menyerang.Â
Tak tahu mana yang musuh atau kawan. Semua dihantam saja  Dan terlihatlah mayat-mayat tikus yang berserakan di lantai dapur. Malam itu sepi sekali. Hanya terdengar suara jangkrik di luar. Dan semakin larut semakin sepi. Semua terlelap tidur.
"Achhhhhhh."
Tiba-tiba terdengar suara menjerit dari arah dapur. Semua orang yang tinggal di rumah itu datang ke dapaur. Mereka terpana dengan mayat-mayat tikus yang ada di dapur.
"Siapa yang tadi malam memburu tikus?" tak ada satupun yang menjawab.
"Lalu kalau gak ada, jadi perbuatan siapa ini?"