Bersama dengan sahabat disabilitas di rumah Griya Kriya sudah aku lakoni lama. Dan bersama mereka aku selalu bersyukur karena aku dilahirkan dalam keadaan sehat . Tidak seperti mereka yang memiliki kekurangan. Â
Rasa syukur aku diberikan banyak kebaikan oleh Allah , membuat aku ingin berbagi bersama mereka. Bergaul dengan mereka itu sangat mengasyikan. Bersama mereka aku merasa orang yang disayang mereka. Banyak hal yang aku lihat dan rasakan bersama mereka. Ketulusan mereka padaku.Â
Walau kadang mereka mengucapkan dengan bahasa yang sulit dimengerti dan kita harus memahami apa yang mereka omongkan. Dengan hati. Ya Hati akan bisa membaca apa yang ingin mereka katakan. Rangkulan terhadap mereka juga membuat mereka akan merasa nyaman dan merasa diperhatikan.
Walau aku bukan ahlinya memasak tapi aku percaya cooking class itu bakal menyenangkan. Pengalaman aku di komunitas Circle of Happiness , memasak itu yang paling disukai anak-anak. Jadi tak ada salahnya mengajarkan mereka masak. Dan memang akhirnya mereka selalu menunggu hari selasa untuk cooking class.
Walau untuk itu diperlukan kesabaran yang tinggi agar mereka bisa mengerjakan tahap demi tahap. Aku juga mencarikan resep yang sangat sederhana agar mereka bisa mengerjakannya.Â
Mulai dari bahan bakunya berupa tempe, tahu, kentang, ubi, singkong dan masih banyak lagi. Dan hari selasa itu hari yang menyenangkan bagiku karena bisa beraktivitas bersama sahabat disabilitasku.
Bahan yang dibutuhkan
- Ubi
- Tepung terigu
- Gula halus
- Minyak goreng
Cara membuatnya
- Ubi dikukus dan dihaluskan
- Tambah terigu sampai kalis atau sampai bisa dibentuk
- Ambil sedikit adonan dipipihkan sampai memanjang
- Lalu digulung melingkar
- Goreng sampai warna kekuningan
- Terakhir digulingkan di tepung gula halus
- Siap disantap.
Mereka gak mau hanya mereka yang menikmati tapi orangtuanya juga harus mencicipi hasil masakan mereka. Dan cooking class menjadi kegiatan yang selalu menyenangakn bagi sahabat-sahabat maupun diriku.Â
Kegembiraan saat memasak itu selalu bikin kangen dengan mereka. Dengan kekhasan mereka itu sangat menggelitik. Kalau mereka melakukan kesalahan dan mereka akan dengan cepat minta maaf.Â
Ada yang dipanggilnya koko itu sibuk dengan dirinya sendiri tapi dia ternyata tetap memperhatikan sekelilingnya.
Mereka yang punya keistimewaan bisa menjadi sosok yang baik , bagaimana dengan kita? Begitulah hidup, kita harus saling bergandengan tangan dengan mereka. Mereka juga butuh kita . Manusia memang saling membutuhkan satu sama lainnya. Dengarkanlah mereka sahabat disabilitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H