Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Buah Matoa Khas Papua yang Kaya Akan Manfaat

12 Juni 2019   02:20 Diperbarui: 12 Juni 2019   21:34 4902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah matoa khas Papua (Sumber: akurat.co)

Matoa adalah buah khas Papua. Aku sendiri belum pernah melihatnya langsung. Ini gara-gara aku menanyakan tanaman yang mirip nyamplung pada teman-teman Facebookku. Malah ada yang bilang mirip dengan matoa. Akhirnya dia mengirim gambar buah matoa. Memang hampir mirip buahnya, tapi tanamannya daun dan batangnya berbeda. Jadi ini yang membuat aku penasaran dengan pohon matoa ini.

Kalau kita lihat pohon matoa ini mempunyai beberapa ciri khas yang bisa membedakan dengan tanaman buah lainnya. Pertama termasuk pohon besar karena bisa mencapai tinggi 15 meter dengan diameter batang bisa mencapai 1 meter. Kedua akarnya termasuk akar tunggang. 

Nah kalau pohon matoa ini hasil dari perkembangan biak secara stek, maka akarnya merupakan akar serabut. Ketiga batangnya berbentuk silindris dan berdiri tegak. Permukaannya kasar berwarna putih kecoklatan. 

Batangnya mempunyai percabangan yang banyak sehingga pohon matoa ini menjadi rimbun. Keempat daunnya termasuk daun majemuk yang tersusun berselang seling. 

Warna daun matoa yang masih muda berwarna merah cerah dan setelah tua menjadi hijau. Daunnya berbentuk jorong dengan panjang 30-40 cm dengan lebar 8-15 cm. 

Kelima buahnya berbentuk bulat agak lonjong dengan warna hijau, merah atau hitam tergantung varietasnya. Bijinya berwarna coklat muda dan berbentuk bulat. Daging buahnya lembek dengan warna putih kekuningan. Rasanya perpaduan buah duren, rambutan dan kelengkeng.

Untuk membudidayakan pohon matoa ini cukup mudah. Ada dua cara yaitu dengan cara generatif dan vegetatif. Kalau mau nanam dari biji makanya bijinya harus disemai terlebih dahulu. 

Bila sudah tingginya 10-15 cm baru dipindah ke polybag. Setelah tinggi 40-50 cm baru ditanam di lahan tetap. Bila ingin yang dicangkok maka memilih batang yang tak terlalu tua dan tak terlalu muda. Caranya dengan menyayat kulit untuk menghilangkan kambiumnya dan tutup dengan tanah dan dibungkus plastik atau sabut kelapa. Kalau sudah terlihat akar dipindahkan ke polybag. Setelah tumbuh akar yang banyak baru dipindahkan ke lahan tanam.

Buah matoa ini punya manfaat yang bagus untuk kesehatan manusia seperti:

  • Buah matoa ini kaya gizi. Hal ini disebabkan kaya akan viamin C, dan E yang diandalkan untuk melawan radikal bebas. Vitamin Cnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh sedangkan vitamin E untuk menjaga kesehatan kulit dan kesuburan pria. Selain itu juga ada kandungan mineral seperti kalsium dan kalium.
  • Membantu menangkal penyakit kronis. Hal ini disebabkan karena ada kandungan antioksidannya yaitu zat tannin yang bisa menangkal radikal bebas.
  • Manjur untuk melawan kuman penyakit. Hal ini karena buah ini mampu mencegah kuman masuk ke dalam tubuh. Bahkan penelitian di Bogor menyebutkan kalau buah matoa ini bisa menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi saluran pernafasan dan saluran kemih.
  • Bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Hal ini karena ekstrak buah matoa ini bersifat diuresis yang meningkatkan pengeluaran cairan dari dalam tubuh. Kalau cairan dalam tubuh banyak otomatis tekanan darah meningkat. Jadi kalau kadar cairan normal maka tekanan darah juga akan turun.

Begitulah beberapa manfaat dari buah matoa, tapi sebetulnya masih banyak hal dari pohon matoa ini yang masih dalam penelitian. Buahnya hanya bisa dipanen dua kali dalam setahun. 

Untuk diperhatikan buah matoa ini juga mengandung glukosa jenuh, makanya jangan makan terlalu banyak karena bisa sebabkan teler. 

Ternyata selain dimakan buahnya bisa juga dikalengkan atau dibuat menjadi sirup, manisan atau jelly. Selain di Papua tanaman matoa ini juga tumbuh di Sulawesi, Maluku dan Sumatera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun