Entah mengapa aku masih sering melukiskan lara dalam kalbu
Saat-saat aku merindukanmu
Lautan yang memisahkan jarak antara kita tak menghapus sedikitpun rasa ini
Dalam kesepian ku, kuhanya mampu berelegi di tengah kecamuk dalam dada ini
Entah sampai kapan....
Inikah jalan yang kupilih saat aku kehabisan kata saat kau punya sekelebat pikiran buruk padaku...
Aku juga tak bisa mengubah alam sadarmu tuk percaya padaku
Karena selaksa jarak yang terlalu jauh bagimu
Entah sampai kapan kau akan menyangsikanku?
Atas nama cinta , aku akan selalu menitipkan cintaku pada angin
Tuk apungkan dalam desau angin agar sampai pada telingamu
Tuk yakinkan kau bahwa aku masih berpendar mengeja kata-kata cinta
Untukmu...
Sampai kau tahu aku terlahir untuk cintamu.....
Ku masih di sini berbaur dengan asap tebal kerinduan
Dan aku masih  mengunyah kesepian bersama dinding-dinding kesunyian
Sampai aku akan datang padamu tuk hilangkan sepenggal kerisauan
Dan akan kuumbarkan kata-kata cinta untukmu
Saat aku pulang dan kembali merambah cinta di hatimu.....
Cirebon, 26 April 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI