"Jangan pasrah begitu."
"Lalu aku harus bagaimana? Toh gak ada yang bisa mengubah wajahku,"teriak Lisa.
"Tenang, jangan marah dulu. Dengarkan pendapatku. Daripada kamu bersedih setiap saat dan gak bisa mengubah hidupmu, mengapa kau tak sudahi saja hidupmu."
"Maksudmu? Bunuh diri gitu." Lisa membelalakan matanya. Kengerian terlihat di wajahnya . Membayangkan dirinya bunuh diri saja dia sudah tak sanggup.
"Gak, aku tak sanggup." Tiba-tiba cermin ini menghitam dan terdapat lubang besar di tengahnya.
"Masuklah ke lubang itu. Kamu tak akan lagi pernah dengar ejekan orang lain. Hidupmu akan tenang." Cermin itu terus mengajak dirinya untuk memasuki lubang. Lisa takut. Gimana dengan ibunya , dia akan hidup sendirian.
"Ayolah, kamu tak akan sakit. Daripada hidupmu kesepian terus.Masuklah."
Begitu terus cermin memanggil-manggil Lisa untuk masuk lubang. Tiba-tiba ada pusaran angin yang mendorong tubuh Lisa. Lisa berusaha memegang meja rias tapi angin dari lubang itu begitu kuat menarik dirinya. Dan Lisa tertelan cermin. Kini ruang itu sepi. Tak ada orang.Lisa telah pergi . Pergi jauh ke alam kedamaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H