Nury tersenyum. Rasanya masih dia ingin mengirimkan teror terus untuk memberikan ketakutan bagi Nana. Bahkan teror mawar hitam terus menerus dia lakukan agar Nana ketakutkan
Siang itu Nury sedang menyelesaikan pekerjaan yang banyak tertunda  karena dia sibuk dengan teror pada Nana. Pikirannya hanya membayangkan reaksi Naan. Dirinya merasakan kalau Nana akan ketakutan. Ada sedikit rasa puas dalam hatinya.
      "Nury, ada yang cari kamu di lobi,"tukas satpam depan kantor.
"Ya, aku segera turun." Nury turun perlahan . Siapa tamunya . Saat pintu lift terbuka di lobi dia melihat sosok yang dia tahu betul siapa. Nana. Sedanga apa dia ke sini. Apa dia tahu tentang teror.
      "Nana." Nana membalikan tubuhnya dengan senyumnya.
      "Gimana kabarmu , Nury?" Nana mendekatinya dan tiba-tiba saja Nury terkulai di lantai bersimbah darah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H