Pertama datang ke Belitung diantar ke kafe Hanggar 21 dekat bandara, saya disajikan mie Belitung dengan cara penyajian mie diletakan di atas daun. Daun Simpor. Bentuknya lebar dengan guratan tulang daun yang jelas.Â
Ternyata di Belitung ini lontongnya juga dibungkus daun simpor. Pohon simpor ini memang banyak terdapat di Belitung. Simpor ini ternyata tanaman yang tidak terlalu tinggi jadi sebetulnya bisa digunakan sebagai tanaman hias.Â
Di Belitung ini ada dua jenis simpor yaitu simpor bini dan simpor laki. Yang paling banyak tumbuh adalah simpor bini dengan daun yang lebih lebar. Simpor laki daunnya lebih kecil tapi yang laki ini dikenal sebabai penangkal hewan buas makanya di Belitung tidak ada hewan buas seperti harimau, buaya, srigala dan lain sebagainya.Â
Simpor atau bahasa latinnya Dillenia suffruticosa tanaman yang ada di Indonesia ada pada daerah tertentu saja. Salah satunya ya Belitung ini. Simpor ini punya daun yang lebar sehingga bisa digunakan untuk membungkus. Sebelum berbunga akan tampak seperti bulatan sebesar kelereng dan akan mekar sebagai bunga yang indah yang di dalammnya terdapat  biji-bijian yang disukai burung terutama burung berebak.
Ada cerita tentang simpor laki ada jawara yang akhirnya merenggang nyawa hanya karena dipukul kayu yang berasal dari batangnya. Ciri yang mudah dikenali dari pohon simpor ini adalah bunga yang tumbuh di ujung ranting dengan sepal bulat berwarna kehijauan kekuningan. Mahkota bunga bebentuk oval dan punya warna putih. Saat buah membuka bentuknya akan seperti bintang dan buahnya sedikit masam dan bisa dimakan.
Ternyata daun simpor selain digunakan untuk pembungkus makanan banyak manfaatnya seperti.
- Mengobati panas dalam
- Mengontrol kadar gula darah sehingga cocok untuk penderita diabetes.
- Meredakan radang usus.
- Mengobati sariawan dan bibir kering
- Membantu pengobatan leukeumia, karena didalam daun simpor ini ada anti leukeumia
- Mengobati demam dan diare.
- Meredakan rematik
- Obat sakit kulit
- Sebagai obat flu dan batuk
- Menghilangkan ketombe dan kutu rambut
Makanya daun simpor ini menjadi ciri khas dari batik Belitung. Saat melihat galery batik de Simpor di kampung Ahok, motif yang banyak terlihat adalah daun simpor. Daun simpor ini akhirnya bisa menjadi banyak motif di batik atau kerajinan yang lain. Mantap! Terus terang aku juga baru pertama kali melihat pohon ini dan terkesan pada pandangan pertama sejak melihat daunnya sebagai alas mie Belitung.Â
Sayangnya aku lupa mmebawa biji simpor untuk ditanam di Cirebon siapa tahu bisa tumbuh. Sayang seribu sayang , kok bisa terlupakan ya. Biasanya aroma yang dibungkus jenis daun tertentu akan berbeda . Lucunay lontong yang dibungkus daun simpor ini berbentuk kerucut, unik dilihatnya secara di Jawa bentuknya memanjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H