Tak terasa November telah datang kembali. Hujan yang mulai turun membasahi bumi yang mulai tampak sumringah. Dari kekeringan yang lalu , bumi kembali ceria setelah datangnya hujan. Seceria diriku. Entah mengapa di bulan November tahun ini, aku harus mengembalikan semangat hidupku untuk kembali berharap cinta selalu ada dalam hatiku untuknya. Dan dia juga akan selalu ada di hatiku. Saat kau bilang akan kembali mengulang saat-saat indah dulu , aku mulia terkesima. Apa yang akan kita kenang???? Entahlah aku sendiri masih berteka teki, apa yang dia maskud dengan mengulang kembali masa-masa indah dulu????
Dan saat dia pulang membawa motor baru, dia tersenyum. Â Aku masih belum mengerti apa yang dia maskud. Apa ada hubungan dengan mengulang masa-masa indah dulu atau apa?
      "Ingat kan dulu kita suka sekali naik motor berkeliling-keliling sore hari?" tanyanya.
Aku mengangguk, masih belum mengerti.
      "Nah, ini motor buat kita keliling-keliling lagi . Kita akan putar kembali masa indah dulu , selalu menghabiskan sore hari bersama." Aku menatap bola matanya dalam-dalam. Aku tahu dia serius dengan omongannya. Aku tersenyum lebar. Membayangkan jalan-jalan bersama berdua naik motor adalah kegiatan yang sudah laam ditinggalkan setelah dia mengaami kecelakaan.
      "Suka?" Aku mengangguk . Dan debaran jantung kembali datang seperti dulu. Ah, inikah mengulang masa-masa indah saat suka jalan-jalan sore naik motor keliling kota. Mulai dari menjelajah tepian kota sampai kota. Mencicipi kuliner pinggir jalanan. Dan yang berkesan adalah tempat mie ayam dan es campur yang sering dihampiri untuk sekedar mengisi perut. Aku peluk dia.
      "Inikah yang kau bilang mengulang masa indah?" tanyaku. Dia mengangguk.
      "Ini untukku?" Dia tersenyum. Sudah lama aku lupa senyum tulusnya. Sudah lama dia tak senyum lagi. Kini dia senyum hanya untukku. Ah, kini aku boleh tersenyum untuknya. Kini aku dicintainya. Diperhatikan. Aku merasa kembali jadi ratunya, ratu di hatinya.
Dan saat itu berulang kembali. Berkeliling dengan motor , begitu asyik sehingga lupa akan waktu. Bahkan saat hujan mulai turun. Mulai dari gerimis dan hujan lebat. Itu semua tak membuat surut untuk berjalan-jalan. Hujan pelangi , hujan yang memberikan warna warni kembali hidupku. Dan katanya saat beerdua di bawah hujan itu akan memberikan sensasi yang tak bisa dibuat kata-kata indah lagi. Terlalu indah untuk dibuatkan puisi . Terlalu indah untuk selalu dikenang, terlalu indah untuk dibawa dalam mimpi. Ah, hujan bulan November ini membuatku bahagia sampai ujung langit. Dia telah mengembalikan banyak kenangan indah dalam sekejap.
      "Terimakasih untuk kenangan yang kau kembalikan padaku." Dia mengangguk lagi
      "Terimakasih untuk kau  menjadikan aku ratu di hatimu." Kemudian tanganku ditarik . Dan aku sudah ada di atas motor. Berjalan perlahan berkeliling . Tiba-tiba gerimis datang dan hujan mulai lebat. Tapi tanganku tetap melingkar di pinggangnya, air hujan menerpa pipiku. Aku eratkan kembali tanganku di pinggangnya. Biarlah hujan terus turun, aku akan menikmati hujan ini sambil mengenang indahnya cinta.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H