Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sawah Penuh Bulir-bulir Kuning

26 Januari 2016   04:04 Diperbarui: 26 Januari 2016   04:18 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Sumber pendapatan masarakat pedesaan. Semua pendapatan petani dari sawah , makanya dengan adanya sawah petani dapat menghidupi keluarganya.

6. Sebagai sirkualsi air khususnya pada musim kemarau. Parit-parit akan tetap hidup selama ada petani.

7.  Mengurangi banjir.

 

Pengalaman masa kecil bermain di sawah terlintas di benakku saat aku memutuskan untuk berhenti sejenak dekat hamparan sawah saat pulang dari curug.Menyusuri pematang sawah dan melihat kegiatan petani di sana. Sungguh luar biasa. Petani yang sederhana mulai menaman , memelihara sampai memanen yang sebagian akan dikonsumsi masarakat kota. Sungguh luar biasa. Keringat yang keluar dari tubuhnya begitu berharga untuk orang banyak. Tampak saung di tengah sawah. Dan tampak mereka beristirahat sejenak , sambil minum dan makan siang. Sebagian lain menjemur padi, membajak sawah . Sungguh luar biasa pemandangan alam dan kehidupan di persawahan. Mari kita hargai jerih payah petani yang telah memberikan kontribusi untuk pangan masarakt kota. Dan alam yang begitu indah di pedesaan agar tetap langgeng tak tercemar polusi dan tak diubah menjadi rumah-rumah mewah atau pabrik-pabrik besar. Semoga keindahan akan langgeng sepanjang masa...

 

Sumber foto : dok pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun