Mohon tunggu...
hasta socrates
hasta socrates Mohon Tunggu... Administrasi - Lakon
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hidup tanpa cinta bagaikan minum tanpa anggur

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemerintah Presiden Jokowi Evaluasi Layanan BPJS untuk Hindari Diagnosa Berlebihan

23 November 2019   18:58 Diperbarui: 23 November 2019   19:28 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi BPJS Kesehatan yang defisit membuat pemerintah mulai turun tangan untuk mengatasinya. Lembaga ini memerlukan berbagai langkah untuk penyelamatan.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bakal mengevaluasi pelayanan kesehatan yang memakai BPJS Kesehatan, salah satunya terhadap peserta yang menderita penyakit jantung.

Ia menyebut pengobatan yang diberikan untuk penyakit jantung berlebihan dalam penanganannya. Dengan mengevaluasi pelayanan tersebut, beban pembayaran bisa berkurang mencapai 50 persen.

Hal ini bukan untuk mengurangi layanan kepada pasien jantung, melainkan menempatkan pelayanan sesuai kebutuhan. Misalnya, diagnosanya tidak perlu operasi, maka pasien juga tidak akan dioperasi.

Menteri Kesehatan mengaku, mendapat instruksi dari Presiden Jokowi untuk mengevaluasi layanan yang berlebihan dalam penanganan penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan.

Hal ini mengacu pada literatur kesehatan, bahwa banyak pelayanan yang berlebihan dan tak sesuai aturan. Sehingga, diagnosa dan tindakan yang disinyalir berlebihan itu akan dievaluasi dengan tidak mengurangi kualitas pelayanan masyarakat.

Tujuan dari evaluasi ini, Pemerintah ingin pelayanan kesehatan masyarakat bisa dinikmati seluruh warga negara.

Langkah pemerintah ini patut diapresiasi. Semoga dengan ini pelayanan BPJS bisa lebih baik dan problem defisit bisa diatasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun